Reporter: Oginawa R Prayogo, Dina Farisah | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Kendati belum memasuki bulan puasa, harga-harga kebutuhan pokok sudah merangkak naik. Kenaikan harga ini tentu membebani masyarakat yang memiliki pendapatan pas-pasan.
Karena itu, pemerintah sudah ancang-ancang menggelar operasi pasar murah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Bahkan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengklaim, pasar murah sudah digelar di Jawa Timur sejak sepekan lalu. Sedang di Jakarta, pasar murah bakal diadakan pekan ini.
Dalam operasi pasar ini, pemerintah antara lain akan menjual beras. "Karena pasokan beras kita cukup banyak sekali," kata Hatta, Ahad (15/7). Lewat operasi pasar, dia menjamin pasokan kebutuhan pokok bakal aman selama puasa sampai lebaran.
Kementerian Perdagangan (Kemdag) berencana menyelenggarakan pasar murah di 130 titik mulai pekan ini. Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan, menjelaskan, pasar murah digelar atas permintaan pemerintah daerah. "Operasi ini untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Menurut Bayu, komoditas yang tersedia dalam pasar murah adalah beras, minyak goreng, gula, susu, dan tepung terigu. Dia yakin, pasar murah tidak akan mengganggu cadangan beras Bulog.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemdag Jimmy Bella menambahkan, beras yang akan dialokasikan pada masing-masing titik pasar murah maksimal 5.000 ton. Mekanisme pasar murah ini diatur oleh kelurahan setempat melalui sistem kupon.
Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso menyatakan, perusahaannya siap mendistribusikan cadangan berasnya sebanyak 468.000 ton melalui operasi pasar. Ia menjamin berapapun banyaknya beras yang pemerintah minta bisa Bulog penuhi. Kini, Bulog hanya menunggu instruksi pemerintah melepaskan stok beras untuk pasar murah. "Stok 468.000 ton banyak sekali, jadi tidak perlu khawatir," tegasnya.
Soetarto menambahkan, Bulog juga akan menyalurkan beras komersial ke pelbagai daerah. Berbeda dengan beras untuk pasar murah, cadangan beras komersial Bulog lepas tanpa melalui prosedur dan persetujuan pemerintah. Sebab, beras itu milik Bulog, bukan pemerintah. "Saat ini kami sudah melepas beras ke Jawa Timur," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News