kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Jelajah Ekonomi Kontan (hari ke-5): Perajin di Sidoarjo, Suramadu dan bebek Madura


Jumat, 01 Maret 2019 / 23:26 WIB
Jelajah Ekonomi Kontan (hari ke-5): Perajin di Sidoarjo, Suramadu dan bebek Madura


Reporter: Djumyati Partawidjaja, Eldo Christoffel Rafael, Tri Sulistiowati | Editor: Djumyati P.

KONTAN.CO.ID - SIDOARJO. SURABAYA. Di hari ke-5 ini sayang sekali ada beberapa jadwal pertemuan tidak bisa tim Jelajah Ekonomi Kontan (JEK) tembus. Seperti kita semua pahami, di hari Jumat jam kerja perusahaan dan institusi banyak terkena diskon. Akhirnya kami memutuskan untuk menjelajahi UKM, wisata, dan kuliner di Surabaya, Sidoarjo, dan Madura.

Tapi waktu kerja di hari Jumat yang relatif lebih singkat, membuat tim JEK tetap dibagi dua untuk bisa menjelajahi waktu lebih efisien. Tim pertama menyusuri kampung Logam di Desa Ngingas, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Sedangkan tim kedua menyusuri Desa Penatarsewu, Sidoarjo kampung pengasapan ikan mujair.

Kedua tim baru berangkat pukul 09.00 dari Hotel Kampi ke luar kota Surabaya mengarah ke Sidoarjo. Jarak dari Surabaya-Sidoarjo hanya sekitar 40 kilometer dan arus lalu-lintas pun cukup lancar. Meski Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, ternyata tak Surabaya tidak semacet Jakarta di hari Jumat.

Hanya dalam waktu 45 menit tim pertama yang mengunjungi kampung logam sudah sampai di kantor Kepala Desa Ngingas. Di sana kami meminta izin Kepala Desa Ngingas untuk meliput sentra industri kecil menengah (IKM) logam yang sudah lama bermukim di Kabupaten Sidoarjo.

Awalnya Kepala Desa sempat ragu dengan kedatangan tim JEK. Menurutnya saat menjelang masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini masyarakat jadi lebih waspada dengan tamu asing. Tetapi setelah kami memberikan penjelasan bahwa kedatangan kami bukan untuk Pilpres melainkan untuk kemajuan industri logam daerah tersebut, kami diterima dengan tangan terbuka.
Sentra Industri Logam di Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo saat liputan Jelajah Ekonomi KONTAN Tol Trans Jawa
Tim pun mendapat kontak Ketua Paguyuban IKM Logam bagian utara dan selatan. Lima menit dari kantor kepala desa kami pun sudah sampai di kantor Paguyuban Logam bagian Selatan dan disambut oleh Samsul Anam Ketua Paguyuban Selatan. Paguyuban ini membawahi 60 UKM di Desa Ngingas. Kami juga berbincang dengan pemilik Aji Batara Perkasa Mandiri (ABP) yang banyak fokus mengerjakan aksesori dan spare part sepeda motor.

Wawancara video kami laksanakan dengan cepat karena diburu waktu salat Jumat. Wawancara pun berlangsung singkat dan tim pun melakukan ibadah salat Jumat dan beristirahat. Hingga pukul 13.00 tim mulai kembali mengambil gambar suasana pengerjaan.

Pembangunan tol trans-Jawa kelihatannya cukup memberikan pengaruh untuk IKM logam di Sidoarjo, menurut Samsul jarak waktu pengiriman memang menjadi lebih cepat dari biasanya. Hanya saja biaya tol dirasa lebih mahal dibanding harus melewati jalan biasa. Padahal biasanya pengiriman dari Sidoarjo banyak juga ke kota-kota kecil. Sehingga mereka harus keluar masuk tol yang tentunya akan memakan biaya lebih mahal bagi pengiriman.

Pukul 13.30 kami pun bergeser ke pelaku industri IKM Logam lainnya di Desa Ngingas, yakni Agus Abdulloh, pemilik UD Tri Laksana Mandiri. Agus juga ketua Paguyuban Ngingas Utara dengan spesialisasi pengerjaannya komponen mobil.

Setelah menyelesaikan wawancara di Desa Ngingas, kami pun langsung meluncur menuju Warung Bebek Sinjai di Madura. Sekaligus bergabung dengan tim kedua.

Pertambakan, tambak ikan, sentra usaha ikan mujair asap di Sidoarjo

Tim kedua yang meluncur menuju Desa Penatarsewu Sidoarjo, Kampung Mujair asap yang letaknya sekitar 50 km dari Surabaya.  Ternyata kami harus melewati jalan yang cukup untuk 2 lajur mobil untuk bisa mencapai desa yang terkenal sebagai tempat pengasapan mujair.

Sebelum sampai di desa asap, kami harus melalui kawasan tambak yang luas. Kami akhirnya sampai di kawasan yang letaknya tak jauh dari bendungan lumpur Lapindo ini sekitar pukul 11. Sebelum sampai di desa asap, kami harus melalui kawasan tambak yang luas. Kami sampai di kawasan tambak yang letaknya tak jauh dari bendungan lumpur Lapindo ini pukul 11 lewat. Setelah kami menemukan pembudidaya ikan mujair yang bisa kami tanyakan lokasi desa asap, maka kami segera meluncur ke desa ini.

Pertambakan, tambak ikan, sentra usaha ikan mujair asap di Sidoarjo

Sampai di sana tentu saja kami hanya bisa bertanya kepada beberapa orang yang masih melakukan kegiatan pengasapan ikan siang itu. Seusai berbincang dengan beberapa ibu yang sibuk mengasapi ikan-ikan mujair, kami segera meluncur menuju Madura.

Kami bergabung dengan tim pertama di Warung makan Bebek Sinjay di daerah Bangkalan, Madura. Akhirnya, kami bisa menikmati Bebek Madura di tempat aslinya walau menjadi makan siang yang agak terlambat. Rumah makan ini memang sangat ramai dikunjungi dan membuat kami harus mengantre cukup lama.

Selesai makan siang kami meluncur kembali ke Surabaya. Melewati Jembatan Suramadu tentu saja kami melewatinya sambil mengabadikan video dan gambar indah. Sesampainya kembali di Surabaya, kami mencoba beberapa kuliner dan nongkrong di Taman Bungkul Surabaya sebelum akhirnya mengabadikan suasana malam di Surabaya.

Surabaya di waktu malam. Jelajah Ekonomi Kontan tol trans-Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×