kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.886   61,00   0,38%
  • IDX 7.135   -26,24   -0,37%
  • KOMPAS100 1.093   -1,26   -0,12%
  • LQ45 868   -3,73   -0,43%
  • ISSI 216   0,03   0,01%
  • IDX30 444   -2,47   -0,55%
  • IDXHIDIV20 536   -3,73   -0,69%
  • IDX80 125   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 133   -2,22   -1,64%
  • IDXQ30 148   -1,02   -0,68%

Jasa Marga tak masalah menalangi biaya


Senin, 10 Maret 2014 / 22:20 WIB
Jasa Marga tak masalah menalangi biaya
ILUSTRASI. Manfaat buah kiwi untuk kesehatan.


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Molornya pembangunan tol di dalam kota Jakarta membuat biaya pembuatan pun makin membengkak. Contohnya pemerintah harus menyiapkan dana Rp 2, 2 triliun untuk bisa menyelesaikan pembangunan Jalan Tol JORR W2 Utara dari Kebon Jeruk-Ulujami.

Akibatnya, untuk bisa mempercepat pembangunan jalan tol dari Ciledug ke Ulujami, Jasa Marga harus merogoh kocek ekstra. "Tapi penambahannya tidak signifikan, tidak lebih dari dua persen untuk percepatan ini," ujar Adityawarman, Dirut Jasa Marga, saat peninjauan proyek, Senin (10/3).

Adityawarman mengatakan pihaknya tak masalah harus menambah biaya karena nanti hasil yang didapat juga datang lebih cepat."Asal bisa cepat selesai," katanya. Untuk bisa segera merampungkan proyek tol ini, Jasa Marga harus menalangi dana Rp 115 miliar untuk pembebasan tanah. Karena dikhawatirkan warga yang sudah setuju dengan harga yang disepakati bisa berubah pikiran.

Jasa Marga menghabiskan biaya untuk membeli tanah sekitar Rp 1 triliun."Dana untuk pembebasan tanah ini  menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Kami talangi dulu baru nanti diganti pemerintah," jelasnya.

Jalan tol ini nantinya jika sudah dioperasikan secara keseluruhan, akan menghubungkan lima ruas tol lainnya, yaitu Jalan Tol Jakarta - Cikampek, Jagorawi, Jakarta - Serpong, Jakarta - Tangerang dan Tol Prof. Dr. Sedyatmo (Bandara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×