Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menggelar Sidang Kabinet Paripurna secara tatap muka di Istana Negara, Kamis (18/6).
Kegiatan tersebut dilakukan setelah sekian lama rapat kabinet dilakukan secara virtual. Baik ralat terbatas maupun Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri seluruh menteri dan kepala lembaga negara.
Pandemi virus corona (Covid-19) membuat kebiasaan baru dalam rapat tatap muka. Beberapa persyaratan ditetapkan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
Baca Juga: Tiga rekor baru dalam sepekan di tengah upaya pelacakan agresif Covid-19
Tamu undangan yang hadir diwajibkan mengenakan masker. Selain itu, pengecekan suhu tubuh dan pengecekan secara cepat atau rapid test juga dilakukan.
"Harus dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat, semua harus melalui pengecekan termasuk menteri, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Jaksa Agung, semuanya," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam siaran resmi Sekretariat Presiden, Kamis (18/6).
Saat rapat di ruangan pun dilakukan dengan memberikan jarak tiap tempat duduk tamu undangan. Selain itu disediakan cairan pencuci tangan untuk menjaga kebersihan.
Baca Juga: Penyerapan KUR masih rendah, Kemenkop UKM ingin libatkan P2P lending
Penerapan rapat tatap muka tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah. Terutama dalam melakukan kegiatan serupa dalam rangka memasuki adaptasi kebiasaan baru.
"Ini menjadi role model bagi pemerintah daerah yang akan mengadakan acara atau rapat," terang Pramono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
