kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Investor Singapura Tertarik dan Mengamati Jalannya Pilpres di Indonesia


Rabu, 07 Februari 2024 / 16:45 WIB
Investor Singapura Tertarik dan Mengamati Jalannya Pilpres di Indonesia
ILUSTRASI. Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao mengatakan para investor Singapura tengah melirik jalannya pesta demokrasi di Indonesia. Maklum, Singapura merupakan negara paling tinggi yang melakukan investasi ke Indonesia.

“Mayoritas investor di Singapura sangat tertarik untuk tahu capres sedang membicarakan apa. Kandidat mana yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebab pilpres 2024 akan membawa perubahan kepemimpinan yang sepanjang satu dekade dipimpin oleh Jokowi,” tutur Radhika dalam media briefing, Rabu (7/2).

Selain itu, investor juga cenderung mengamati kandidat mana yang lebih banyak ingin mengeluarkan uang untuk kampanye, dan kabinet mana yang ingin melakukan perubahan .

Baca Juga: Menteri Bahlil Optimistis Target Investasi Rp 1.650 Triliun Bisa Tercapai

Meski begitu, Radhika menyampaikan investor asal Singapura umumnya akan mengamati hasil pilpres, tapi tidak berekspektasi akan ada perubahan besar. Menurutnya investor ingin melihat bagaimana capres melakukan konsolidasi fiskal, kebijakan hilirisasi, hingga kebijakan mobil listrik.  

“Kemudian apakah akan fokus membuka investasi, membangun mobil listrik, dan sebagainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Radhika mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memberi bunga dan dividen tinggi kepada para investor. Dalam hal ini, banyak investor pasif asal Singapura yang membeli obligasi dari Indonesia.

Baca Juga: Gagal Bayar Berujung Gugatan ke Investree

"Kepentingan ada di sana karena posisi Indonesia adalah salah satu negara yang memberi high yielders di ekosistem ini. Tidak banyak negara yang membeli return obligasi yang bagus. Jadi Indonesia betul-betul menonjol,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×