kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.134   66,00   0,41%
  • IDX 7.090   106,44   1,52%
  • KOMPAS100 1.059   18,57   1,79%
  • LQ45 832   15,44   1,89%
  • ISSI 215   2,37   1,12%
  • IDX30 424   8,09   1,94%
  • IDXHIDIV20 511   9,36   1,87%
  • IDX80 121   2,07   1,75%
  • IDXV30 125   0,81   0,65%
  • IDXQ30 142   2,54   1,83%

Investor Singapura Tertarik dan Mengamati Jalannya Pilpres di Indonesia


Rabu, 07 Februari 2024 / 16:45 WIB
Investor Singapura Tertarik dan Mengamati Jalannya Pilpres di Indonesia
ILUSTRASI. Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pendapat disaksikan capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao mengatakan para investor Singapura tengah melirik jalannya pesta demokrasi di Indonesia. Maklum, Singapura merupakan negara paling tinggi yang melakukan investasi ke Indonesia.

“Mayoritas investor di Singapura sangat tertarik untuk tahu capres sedang membicarakan apa. Kandidat mana yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebab pilpres 2024 akan membawa perubahan kepemimpinan yang sepanjang satu dekade dipimpin oleh Jokowi,” tutur Radhika dalam media briefing, Rabu (7/2).

Selain itu, investor juga cenderung mengamati kandidat mana yang lebih banyak ingin mengeluarkan uang untuk kampanye, dan kabinet mana yang ingin melakukan perubahan .

Baca Juga: Menteri Bahlil Optimistis Target Investasi Rp 1.650 Triliun Bisa Tercapai

Meski begitu, Radhika menyampaikan investor asal Singapura umumnya akan mengamati hasil pilpres, tapi tidak berekspektasi akan ada perubahan besar. Menurutnya investor ingin melihat bagaimana capres melakukan konsolidasi fiskal, kebijakan hilirisasi, hingga kebijakan mobil listrik.  

“Kemudian apakah akan fokus membuka investasi, membangun mobil listrik, dan sebagainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Radhika mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang memberi bunga dan dividen tinggi kepada para investor. Dalam hal ini, banyak investor pasif asal Singapura yang membeli obligasi dari Indonesia.

Baca Juga: Gagal Bayar Berujung Gugatan ke Investree

"Kepentingan ada di sana karena posisi Indonesia adalah salah satu negara yang memberi high yielders di ekosistem ini. Tidak banyak negara yang membeli return obligasi yang bagus. Jadi Indonesia betul-betul menonjol,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×