Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, nilai investasi usaha mikro kecil (UMK) telah mencapai Rp 138,8 triliun pada semester I-2023.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia melaporkan, nilai investasi tersebut didasarkan pada total proyek UMK pada semester I-2023 yang mencapai 1,68 juta proyek.
Lebih lanjut, Bahlil memerinci, nilai investasi UMKM sebesar Rp 138,8 triliun itu berasal dari investasi usaha mikro sebesar Rp 74,3 triliun dan nilai investasi usaha kecil sebesar Rp 64,5 triliun.
"Ini mereka paten juga ini. Mereka pasti banyak menciptakan lapangan pekerjaan dengan tingkat pendidikan yang mohon maaf di bawah SMA," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (21/7).
Baca Juga: Tagih Investasi Foxconn, Bahlil Bakal Terbang ke Taiwan
Bahlil menjelaskan, perhitungan data investasi sektor UMK ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemerintah tidak hanya mengurus investor yang besar-besar saja.
"Kecil-kecil yang cuma investasi Rp 10 juta, Rp 20 juta, mereka juga investor. Karena itu tidak boleh ada perlakuan yang berbeda dengan pengusaha besar. Itu perintah presiden," katanya.
Dari catatan Kementerian Investasi/BKPM, lima besar proyek UMK berdasarkan sektor pada semester I-2023 adalah perdagangan dan reparasai sebesar Rp 50,4 triliun, jasa lainnya Rp 27 triliun, kontruksi Rp 15,2 triliun, hotel dan restoran sebesar Rp 13,4 triliun, serta tanaman pangan perkebunan dan peternakan sebesar Rp 6,9 triliun.
Kemudian, berdasarkan lokasi proyek, Jawa Barat menduduki posisi pertama dengan nilai investasi UMK sebesar Rp 24,1 triliun, disusul Jawa Timur Rp 16,6 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp 16,3 triliun, Jawa Tengah sebesar Rp 10,7 triliun dan Banten Rp 8,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News