kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Insentif PPN dan PPnBM serap 60% belanja pajak pemerintah di 2018


Rabu, 21 Agustus 2019 / 21:17 WIB
Insentif PPN dan PPnBM serap 60% belanja pajak pemerintah di 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi Pajak PPH


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat alokasi belanja pajak terbesar sepanjang tahun 2018 ditujukan pada jenis Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). 

Dari total belanja pajak Rp 221,1 triliun tahun lalu, porsi belanja pajak PPN dan PPnBM mencapai lebih dari 60% atau sebesar Rp 145,6 triliun. 

Jumlah terbesar belanja perpajakan untuk PPN dan PPnBM tersebut berasal dari pengecualian kewajiban pengusaha kecil untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak yang memungut PPN. 

Baca Juga: Belanja pajak tahun 2018 meningkat mencapai 221,1 triliun tahun 2018

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menjelaskan, belanja pajak PPN juga dihitung dari pengecualian pengenaan PPN atas barang dan jasa tertentu yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, seperti bahan kebutuhan pokok, jasa pendidikan, dan jasa kesehatan.

“Jadi sejumlah barang yang tidak dikenakan PPN yang umumnya merupakan barang-barang strategis, seperti dari sektor pertanian,” ujar Suahasil, Rabu (21/8). 

Sementara, belanja pajak penghasilan (PPh) tercatat hanya Rp 63,3 triliun. Belanja bea masuk dan cukai Rp 12,2 triliun. Selanjutnya, belanja untuk jenis pajak bumi dan bangunan (PBB) sektor P3 (pertambangan, perkebunan, dan perhutanan) yang sebesar Rp 100 miliar. 

Baca Juga: Askrindo kejar target pertumbuhan premi 106% sepanjang 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×