kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah Kecemasan Terbesar Jokowi Saat Ini, Bukan Perang Rusia-Ukraina


Senin, 21 November 2022 / 09:08 WIB
Inilah Kecemasan Terbesar Jokowi Saat Ini, Bukan Perang Rusia-Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memiliki kecemasan terbesar saat ini. REUTERS/Athit Perawongmetha


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memiliki kecemasan terbesar saat ini. Kecemasan itu bukan terkait dengan perang Rusia dan Ukraina. Lantas, apa yang menjadi kecemasan terbesar Jokowi?

Melansir laman Instagram resmi presiden @jokowi, Jokowi menceritakan kecemasannya kepada Pemimpin Redaksi The Economist, Zanny Minton Beddoes. 

Menurut Jokowi, Indonesia menjalankan Presidensi G20 ketika dunia tidak sedang baik-baik saja. Ketegangan di berbagai belahan dunia sedang meninggi, dari rivalitas di antara kekuatan besar, suhu kawasan yang meninggi, hingga perang di Ukraina.

Saat ini, menurut Jokowi, satu hal yang membuat dirinya cemas adalah situasi yang memanas antara China dan Taiwan. Jika kondisi ini terjadi, Jokowi khawatir ketegangan China-Taiwan akan semakin menambah ketidakpastian global. 

"Saya sangat khawatir mengenai hal itu," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, kompetisi antara dua negara merupakan hal biasa. Demikian pula halnya dengan rivalitas antar negara. Namun, dia tidak menginginkan konflik yang terjadi antara negara-negara di dunia menciptakan instabilitas. 

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Bisa Jadi Titik Terang Dunia dengan Dukungan Muhammadiyah

Dia menegaskan, Indonesia menginginkan dunia yang damai. 

"Jadi jangan sampai perang di Ukraina belum selesai, menambah masalah lagi di kawasan lain. Ini menambah ruwet kita semua, menambah pusing kita semua," paparnya. 

Pada gelaran KTT G20 yang baru berakhir beberapa hari lalu, Jokowi dan Presiden China Xi Jinping menyempatkan diri menggelar pertemuan bilateral. 

Pada kesempatan itu, Xi Jinping mengatakan, ia bersedia melakukan komunikasi strategis dengan Jokowi untuk membahas perkembangan hubungan bilateral kedua negara.

"Diharapkan Tiongkok dan Indonesia dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan tujuan pembangunan 100 tahun masing-masing dan bersama-sama mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan," kata Xi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×