Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Libur panjang Idul Adha tinggal menghitung hari. Pemerintah klaim sudah mengantisipasi apabila terjadi kemacetan parah akibat penumpukan kendaraan yang berasal dari Jakarta menuju ke Jawa barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini yang masih menjadi masalah dalam penanganan lalu lintas ialah di jalan tol Kanci-Brebes. "Itu belum memadai apabila menampung jumlah lalu lintas yang banyak," kata Budi, kemarin.
Beberapa langkah antisipatif akan dilakukan bila terjadi kemacetan. Diantaranya, bila kemacetan di jalur tol mencapai 5 Kilometer (km) maka bakal dilakukan penutupan. Selain itu, juga menginformasikan kepada masyarakat untuk mengunakan jalur alternatif lain yakni melewati jalur non tol, maupun menggunakan jalur selatan.
Kemacetan parah yang terjadi saat libur lebaran kemarin hanya terjadi di jalur tol saja, semantara di jalan non tol relatif lebih lancar. "Oleh karena itu kami lakukan pemecahan masalah dengan mengatur waktu dan pembatasan," kata Budi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, akan memberikan dukungan rekayasa lalu lintas berupa pemasangan Variable Message Sign (VMS) dan menyiapkan fasilitas putar balik (U-Turn) di dalam tol.
“Untuk rekayasa lalu lintas kami akan mendukung dari VMS-nya, informasi-informasi U-turn akan kita lakukan sesuai dengan skenario dari Dirjen Perhubungan Darat atau Korlantas,” ujar Basuki.
Menurutnya untuk jangka pendek saat ini hal yang paling memungkinkan untuk mengantisipasi terulangnya kemacetan parah pada mudik Lebaran 2016 lalu adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Mengingat, prasarana yang ada masih relatif sama dengan kondisi Lebaran lalu.
Namun sebagai solusi jangka panjang, Basuki menegaskan bahwa PUPR terus berupaya mengejar target berfungsinya tol Brebes Timur-Pemalang dan Pemalang – Batang sebelum mudik Lebaran 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News