kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Ini kecurangan pilpres yang dimaksud kubu Prabowo


Selasa, 22 Juli 2014 / 16:16 WIB
Ini kecurangan pilpres yang dimaksud kubu Prabowo
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendengarkan pertanyaan media dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (19/1/2023). Hasil rapat Dewan Gubernur BI pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai bahwa pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (pilpres) 2014 bermasalah. Permasalahan ini antara lain mereka lihat dari banyaknya kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan pemilu yang digelar 9 Juli lalu.

Yanuar Arif Wibowo, tim saksi Prabowo-Hatta, mengatakan bahwa salah satu contoh kecurangan tersebut bisa dilihat dari banyaknya formulir C1 yang tidak valid. "Ada 52 ribu lebih form C1 yang invalid dan potensi pemilihnya mencapai 25 juta," kata Yanuar di Gedung KPU, Selasa (22/7).

Yanuar menuduh, ketidavalidan form C1 tersebut masif dan tersistematis. Bukan hanya itu saja, dia juga menuduh bahwa permasalahan tersebut terjadi akibat praktik kecurangan.

Atas permasalahan itulah pasangan Prabowo- Hatta kata Yanuar, karena itu memutuskan untuk tidak mengikuti lanjutan proses rekapitulasi suara Pemilihan Presiden 2014 yang dilaksanakan di Gedung KPU Selasa (22/7). "Silahkan KPU tetapkan, tapi kami tidak mau demokrasi yang curang, maka itu kami akan lawan dengan jalur konstitusi kita," kata Yanuar.

Namun Yanuar tidak menyebut secara rinci, upaya perlawanan apa yang akan dilakukan oleh Prabowo- Hatta. "Langkah selanjutnya akan ditentukan Tim Kemenangan Nasional," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×