Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla kalah dalam mendapatkan kursi pimpinan DPR dengan Koalisi Merah Putih. Politisi senior PDI-P Pramono Anung mengeluhkan tidak adanya aturan yang jelas dalam sidang.
"Ya mau bagaimana lagi? Pimpinannya begitu. Harusnya diatur tata aturan bersidang. Ini tidak ada aturan main," kata Pramono usai sidang paripurna pemilihan pimpinan DPR di Gedung DPR, Senayan, Kamis (2/10) dini hari.
Dalam sidang itu, PDI-P, PKB, Hanura dan Nasdem Walkout karena tidak menerima prosesi sidang paripurna. Sejak awal, kat Pramono, sidang ini sudah diatur agar Koalisi Merah Putih bisa mengajukan paket, sementara koalisi Jokowi-JK harus gigit jari.
"Tujuannya (sidang ini) untuk memaksakan paket yang mereka inginkan," ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pimpinan tata tertib disebutkan calon ketua dan wakil ketua diusulkan oleh fraksi dalam satu paket calon pimpinan yang terdiri atas satu orang calon ketua dan empat orang calon wakil ketua dari fraksi yang berbeda. Paket tersebut dipilih secara musyawarah untuk mufakat.
Jika tidak tercapai musyawarah mufakat, paket akan dipilih dengan pemungutan suara. Koalisi Merah Putih bersama Demokrat kompak mengajukan satu paket yang sama dengan komposisi: Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua dari Fraksi Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua dari Fraksi Demokrat Agus Hermanto dan Wakil Ketua dari Fraksi PKS Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN.
Adapun koalisi Jokowi-JK gagal melakukan paket karena hanya terdiri dari empat partai. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News