Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prabowo telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Penghematan anggaran tersebut berasal dari anggaran K/L dan transfer ke daerah (TKD) tahun anggaran 2025 dengan total sebesar Rp 306,69 triliun. Anggaran ini akan direalokasikan untuk berbagai program prioritas Kabinet Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan bahwa salah satu pemangkasan anggaran tersebut akan digunakan untuk makan bergizi gratis (MBG). Meski demikian, dia tidak secara gamblang mengungkapkan tambahan anggaran MBG Rp 100 triliun akan sepenuhnya dari anggaran tersebut.
“Arahnya kan Bapak Presiden memang menghendaki dengan banyaknya masyarakat sekolah anak-anak kapan sekolah yang kami sampaikan kapasitas untuk melaksanakan itu dari MBG nya,” tutur Sri Mulyani kepada awak media, Jumat (24/1).
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Butuh Tambahan Rp 100 Triliun, Siapa yang Minta?
Sebelumnya anggaran MBG dianggarkan Rp 71 triliun dan hanya disalurkan kepada 15-17,5 juta penerima manfaat. Nah dengan tambahan Rp 100 triliun, maka target penerima manfaat akan meningkat menjadi 82,9 juta penerima.
Sri Mulyani menyebut, selain akan dialokasikan untuk MBG, pemangkasan anggaran K/L dan daerah juga akan disalurkan untuk swasembada pangan, energi dan sektor kesehatan, agar kualitas sumber daya manusia (SDM) bisa meningkat,
Di samping itu, pemangkasan anggaran ini juga bertujuan untuk efisiensi anggaran agar peruntukannya lebih bermanfaat. Salah satunya dengan memangkas biaya perjalanan dinas, biaya rapat di gedung, seminar, print dokumen, dan pemberian souvenir.
Baca Juga: Kepala BGN: Menyedihkan, 60 Persen Anak Indonesia Tidak Pernah Minum Susu
“Realokasi efisiensi ini dilakukan belanja agar belanja lebih produktif, menciptakan kesempatan kerja, produktivitas, menghasilkan devisa dan menghemat devisa, termasuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Ia berharap realokasi anggaran ke program prioritas yang lebih bermanfaat bagi khalayak ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya: Anggaran Makan Bergizi Gratis Butuh Tambahan Rp 100 Triliun, Siapa yang Minta?
Menarik Dibaca: Amankah Penderita Diabetes Makan Buah Rambutan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News