kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ini dua hoaks yang beredar terkait peristiwa tsunami Selat Sunda


Senin, 24 Desember 2018 / 09:49 WIB
Ini dua hoaks yang beredar terkait peristiwa tsunami Selat Sunda
ILUSTRASI. Kondisi pasca tsunami Selat Sunda di Banten


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peristiwa tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam menimbulkan duka bagi Indonesia. Namun, ada sejumlah simpang siur informasi yang terjadi pasca-bencana. Beberapa oknum tak bertanggung jawab membuat berita bohong atau hoaks yang dapat membuat masyarakat menjadi resah.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengonfirmasi bahwa hingga Minggu (23/12) terdapat dua hoaks mengenai tsunami Selat Sunda yang mengenai beberapa wilayah, seperti Banten, Lampung, dan Serang. Dua hoaks tersebut berisi tentang alat deteksi letusan gunung dan peringatan akan adanya bencana di akhir tahun 2018. Berikut ulasannya.

1. Alat Deteksi Letusan Gunung

Hoaks ini berawal dari salah satu unggahan akun di media sosial Facebook. Akun tersebut mengunggah sebuah foto dengan keterangan bahwa foto tersebut merupakan alat yang dapat mendeteksi letusan gunung. Disebutkan pula, alat itu seharga 6 M, dan telah dipasang pemerintah di Selat Duda.

Berikut keterangan fotonya: "Alat deteksi letusan gunung dipasang pemerintah pusat didesa selat duda seharga 6 m. mampu deteksi 2 jam sebelum meletus.."

Klarifikasi mengenai konten tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo menegaskan, alat tersebut merupakan sirine untuk memberikan peringatan dini ketika ada bahaya dari letusan Gunung Agung dan tidak dapat digunakan mendeteksi letusan gunung.

Ia mengatakan, cara kerja alat tersebut mirip dengan sirine tsunami, namun alat dapat dibawa ke mana saja.

2. SMS Peringatan Bencana Akhir Tahun

Kabar bohong kali ini disampaikan melalui pesan singkat. Seorang oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan nomor +6281803016426 menyebarkan informasi berisi peringatan kepada masyarakat Indonesia untuk berjaga-jaga akan adanya bencana mulai 21 Desember 2018 hingga akhir bulan Desember.

Pesan ini menyebutkan bahwa informasi tersebut disampaikan oleh anggota Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Berikut bunyi pesannya: "Perhatian kpda warga indonesia supaya tanggal 21 sampai akhr blan dsember supaya senantiasa waspada karna akan ada bencana yg akan menimpa negara indonesia hal ini telah disampaikan oleh anggota BMKG supaya slalu berhati-hati.."

BMKG menegaskan tidak pernah mengeluarkan informasi peringatan seperti ini. Pesan tersebut dapat dipastikan hoaks atau tidak benar. Masyarakat diimbau untuk beraktivitas seperti biasa dan tetap memantau perkembangan cuaca terkini. (Mela Arnani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Dua Hoaks Peristiwa Tsunami Selat Sunda, Ini Penjelasannya"
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×