kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini daftar PTN dengan persaingan masuk paling sengit, tak terduga


Rabu, 10 Juli 2019 / 16:21 WIB
Ini daftar PTN dengan persaingan masuk paling sengit, tak terduga


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengumumkan penetapan hasil seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2019, Selasa (9/7). Jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia sebanyak 168.742 peserta.

Mengutip siaran pers yang dirilis, jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut merupakan hasil seleksi dari pendaftar SBMPTN 2019 sebanyak 714.652 peserta. Dari peserta yang dinyatakan lulus tersebut terdiri dari peserta Non Bidikmisi sebanyak 119.777 orang dan peserta pemohon Bidikmisi sebanyak 48.965 orang.

Baca Juga: Menaker: Insentif pajak pro-vokasi mempercepat pemenuhan tenaga kerja terampil

Beberapa data menarik muncul dari gelaran SBMPTN tahun ini. Salah satunya adalah tingkat persaingan yang berlangsung dalam ujian bersama yang sudah berlalu itu.

Selama ini khalayak umum menganggap bahwa persaingan paling sengit berebut bangku perguruan tinggi terjadi di universitas-universitas unggulan penyandang nama besar. Ternyata anggapan itu tidak sepenuh benar.

Kita bisa melihat tingkat keketatan persaingan ini dari rasio antara jumlah mahasiswa yang diterima dan jumlah calon mahasiswa yang berminat (mendaftar). Jika kita urutkan hasil perbandingan itu, tingkat keketatan persaingan di perguruan-perguruan tinggi unggulan dan bernama besar tidak seketat di perguruan tinggi negeri lainnya.

Baca Juga: Ini daftar 10 perguruan tinggi negeri (PTN) dengan peminat terbanyak  

Bahkan, tingkat persaingan paling ketat juga terjadi pada beberapa perguruan tinggi yang lebih belakangan menyandang status "negeri".

Pada program studi bidang saintek (dulu jurusan "IPA"), misalnya, tingkat persaingan paling ketat terjadi di Universitas Negeri Semarang dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Cirebon. Setiap calon mahasiswa harus mampu menyisihkan 17 calon mahasiswa lainnya (1:17).

NO Nama PTN Terima Peminat Rasio
1 UNIVERSITAS. NEGERI SEMARANG 948 15.992 1 : 17
2 U. ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI 241 4.019 1 : 17
3 UPN “VETERAN” JAKARTA 573 9.490 1 : 17
4 UNIVERISTAS. JENDERAL SOEDIRMAN 1.188 19.131 1 : 16
5 UNIVERSITAS TIDAR 469 7.230 1 : 15
6 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 804 12.228 1 : 15
7 UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 984 14.802 1 : 15
8 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 622 9.291 1 : 15
9 UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1.630 24.293 1 : 15
10 UNIVERSITAS SILIWANGI 594 8.594 1 : 14

Pada program studi Ilmu Sosial dan Hukum, persaingan sengit terjadi di UPN Veteran Yogyakarta. Setiap seorang calon mahasiswa kudu menyingkirkan 19 orang calon mahasiswa lain (1:19). 

No Nama PTN Terima Peminat Rasio
1 UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 611 11.524 1 : 19
2 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1.419 25.779 1 : 18
3 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN 784 13.756 1 : 18
4 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 656 10.628 1 : 16
5 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 1.632 26.120 1 : 16
6 UPN “VETERAN” JAKARTA 823 12.509 1 : 15
7 U. ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 382 5683 1 : 15
8 UNIVERSITAS INDONESIA 1.138 16.687 1 : 15
9 UNIVERSITAS GADJAH MADA 931 13.307 1 : 14
10 UNIVERSITAS SEBELAS MARET 1.731 24.442 1 : 14

Meski begitu kita tidak bisa sertamerta menyimpulkan bahwa peminat PTN unggulan bernama besar menyusut. Besar kemungkinan jumlah peminat PTN favorit relatif lebih kecil lantaran di sana persaingan skor lebih ketat. Terbukti, ada data yang lain menunjukkan bahwa skor tertinggi hasil SBMPTN 2019 masih berkumpul di PTN-PTN unggulan itu.

Baca Juga: Ini isi pidato TP Rachmat usai dianugerahi Doktor Honoris Causa dari ITB (Bagian 1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×