kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 3 langkah Kemperin genjot daya saing industri


Kamis, 04 Desember 2014 / 19:50 WIB
Ini 3 langkah Kemperin genjot daya saing industri
ILUSTRASI. Resep Risoles Ragout Ayam ala Prancis buatan Chef Devina Hermawan bisa ditiru dengan mudah.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Uji Agung Santosa

BATAM. Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kunjungan kerja di sejumlah kawasan industri di Batam menyatakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri dan ekonomi. Untuk itu pemerintah merasa perlu melakukan akselerasi pengembangan industri, baik dari sisi perencanaan program maupun target yang dicanangkan.

Untuk itu Kemperin melaksanakan tiga program utama dalam rangka percepatan pertumbuhan industri tersebut, yaitu, pertama, hilirisasi industri berbasis agro, berbasis bahan tambang mineral, serta berbasis migas. Kedua, meningkatkan daya saing industri berbasis pada sumber daya manusia, pasar domestik dan ekspor; dan ketiga, pengembangan industri kecil dan menengah.

Selain program percepatan tersebut, Kementerian Perindustrian juga terus mensosialisasikan gerakan optimalisasi penggunaan produk dalam negeri di semua sektor, baik barang maupun jasa. “Salah satu sektor yang berpotensi mengkonsumsi produk industri dalam negeri adalah barang dan jasa penunjang migas,” ujar Menperin, Kamis (4/12).

Menurutnya dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan positif dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia. Pada kuartal ke-3 tahun 2014, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01% dan industri non-migas tumbuh sekitar 4,99%. Walau naik namun pertumbuhan industri non-migas melambat, dikarenakan neraca perdagangan yang belum membaik.

Walau begitu, Saleh bilang pertumbuhan yang terjadi perlu diapresiasi, Mengingat di tengah tekanan ekonomi global, Indonesia masih mampu tumbuh positif dan diharapkan mampu terus memainkan peranannya dalam global supply chain

Pada kuartal ke-3 tahun ini, pertumbuhan terbesar dicapai oleh industri pulp dan paper, barang kayu dan hasil hutan lainnya, serta industri makanan dan minuman.

Sedangkan di industri minyak dan gas, Kemperin mencatat, sebanyak 2.883 perusahaan dalam negeri yang secara aktif di sektor ini, yakni 749 perusahaan di bidang jasa pengeboran, inspeksi dan transportasi, 2.000 perusahaan jasa konsultan kegiatan operasi migas, dan 134 perusahaan produsen barang dan peralatan penunjang migas, seperti pipa salur, rig, OCTG serta peralatan handling lainnya.

Namun demikian, sektor industri penunjang migas juga menghadapi tantangan yang tidak ringan, antara lain sebagian besar bahan baku yang masih tergantung dari impor, belum lengkapnya struktur industri, membanjirnya produk impor, komitmen dalam penggunaan produk dalam negeri serta akan segera di-implementasikannya Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 yang mengakibatkan free flow perdagangan dan jasa serta Sumber Daya Manusia.

Dalam kunjungan kerjanya di Batam, selain meninjau PT Citra Tubindo, Menperin juga mengunjungi PT Pipa Mas Putih, PT Citra Tubindo Engineering, PT Dwi Sumber Arca Waja, Pelabuhan Citra Nusa Kabil, dan PT Hydril Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×