kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ingin ekonomi digital tumbuh baik, pemerintah bakal buat regulasi tidak mengekang


Selasa, 15 Desember 2020 / 14:18 WIB
Ingin ekonomi digital tumbuh baik, pemerintah bakal buat regulasi tidak mengekang
ILUSTRASI. Ilustrasi. Ekonomi Digital


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ingin tumbuhkan ekosistem ekonomi digital yang sehat, Pemerintah bakal buat regulasi yang tidak mengekang.

Masa pendemi virus corona yang melanda tanah air memaksa semua orang untuk merubah gaya hidup.

Baca Juga: Transaksi pembayaran digital LinkAja di Grab dan GoJek naik di tengah new normal

Yang paling terasa masyarakat mulai familiar dengan transaksi online untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mengatakan masyarakat mulai bertransformasi ke digital di masa pandemi corona. 

"Menurut survei 93% masyarakat akan tetap menggunakan digital untuk melakukan kegiatannya setelah masa pandemi virus corona," kata Rudy dalam acara Indonesia Digital Conferance 2020, Selasa (15/12). 

Nilai tersebut menjadi peluang yang besar untuk mengembangkan ekonomi digital di tanah air. 

Rudy menambahkan bila Pemerintah mendukung ekonomi digital tanah air dengan membuat regulasi yang tidak mengekang. Dengan harapan, akan terciptanya ekosistem yang sehat.

"Kalau terlalu ketat dengan regulasi akan menyebabkan pertumbuhannya tidak berjalan dengan baik," katanya.  

Namun, Rudy mengakui bila mengembangkan ekonomi digital di tanah air tidak mudah. Pemerintah dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti literasi digital yang belum merata dan terbatasny infrastruktur. 

Baca Juga: Uang elektronik bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce dan ride hailing

Selanjutnya: Transaksi layanan API Bank BRI telah mencapai Rp 40 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×