kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.215   24,00   0,15%
  • IDX 7.107   42,85   0,61%
  • KOMPAS100 1.054   6,57   0,63%
  • LQ45 824   2,19   0,27%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 422   0,65   0,15%
  • IDXHIDIV20 506   1,57   0,31%
  • IDX80 120   0,63   0,52%
  • IDXV30 124   0,90   0,73%
  • IDXQ30 140   0,05   0,03%

Indonesia menuntut empat hal pada Australia terkait penghentian ekspor sapi


Senin, 20 Juni 2011 / 23:05 WIB
Indonesia menuntut empat hal pada Australia terkait penghentian ekspor sapi
ILUSTRASI. Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta api Argo Parahyangan yang berhenti di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (3/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah Indonesia saat meminta empat poin kepada Pemerintah Australia terkait penghentian ekspor sapi hidup ke Indonesia kepada Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia, Joe Ludwig di Jakarta hari ini (20/6).

Pertama, Permintaan Indonesia antara lain meminta pemerintah Australia mencabut larangan ekspor dalam waktu cepat tanpa syarat. Kedua, Indonesia meminta pemerintah Australia menurunkan batas maksimum berat hidup dari 350 kg menjadi 250 kg.

Ketiga, Indonesia meminta Australia untuk melakukan pembatasan ekspor daging dan jeroan beku dari berat sapi bobot 30%. Keempat, Indonesia meminta penghentian ekspor sementara dilakukan 3 minggu sebelum bulan Juli. “Kita minta dicabut tanpa syarat,” ujar Romy saat menggelar konfrensi pers Senen petang (20/6).

Menurut Romy permintaan itu muncul karena Komisi IV menilai jika Pemerintah Australia telah melakukan pemberhentian ekspor sapi sepihak. "Kita menganggap tindakan Australia terhadap pemberhentian ekspor hanya sepihak," tegasnya.

Pokoknya, kalau saja sampai minggu kedua bulan Juli Australia tak ada pencabutan ekspor, maka Komisi IV akan mendorong penghentian impor daging beku dan sapi hidup dari Australia. "Tadi, Menteri pertanian tidak bisa menjawab. Tapi dia berjanji akan menyelesaikan ini," tutup Romy.

Di samping itu, Wakil Ketua Komisi IV, Herman Khaeron, malah menganggap kalau penghentian sapi ke Indonesia itu ditegarai adanya politisasi sistem perdagangan. "Saya menekankan sebentar lagi kita kan Idul Fitri dan Puasa. Ini adalah bagian politik Australia," kata Herman.

Dia pun mengimbau agar pemerintah Australia memikirkan empat permintaan Indonesia. Komisi IV pun memberi tenggat waktu 1 sampai 3 minggu sebelum puasa harus ada keputusan. "Kita minta dicabut tanpa sarat. Kita minta solusi," tegas Herman.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig mengatakan telah menghentikan semua ekspor ternak hidup ke Indonesia selama enam bulan ke depan mulai 8 Juni 2011. Langkah ini diambil setelah kemarahan publik Australia seusai menyaksikan video penganiayaan sapi di salah satu tempat jagal sapi di Indonesia melalui program televisi ABC\'s Four Corners 30 Mei 2011 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×