kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jadi negara menengah atas, bisa menarik investor ke sektor riil


Kamis, 02 Juli 2020 / 20:37 WIB
Indonesia jadi negara menengah atas, bisa menarik investor ke sektor riil
ILUSTRASI. Perekonomian Indonesia. KONTAN/Baihaki


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. World Bank telah menaikkan status Indonesia dari lower middle income country menjadi upper middle country per 1 Juli 2020 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom IKS, Eric Sugandi mengatakan, jika melihat kategori dari World Bank, ada empat kategori negara berdasarkan gross national income (GNI) per capita dalam current USD dollar yakni high income, middle-high income, middle-low income, dan low income.

Pada kategori kelompok low, mid-low, mid-high menurutnya, klasifikasi ini untuk kebutuhan analisis saja, namun untuk kelompok high income ada beberapa pengaruh implikasinya kepada suku bunga loans di mana jika suatu negara "naik" ke kategori high income maka suku bunga loans nya menjadi lebih tinggi daripada untuk ketiga kategori yang lain.

Baca Juga: Status naik jadi negara menengah atas, bisa kerek persepsi positif Indonesia

Maka ia menilai, jika dilihat dari sisi suku bunga loans World Bank, kenaikan peringkat Indonesia ini tidak ada implikasinya ke suku bunga dalam artian tidak jadi lebih mahal.

Menurutnya, dampak langsung dari kenaikan kelas atau status Indonesia ini lebih ke arah politis atau prestige-nya, tapi tidak banyak dampak langsungnya secara finansial.

“Secara tidak langsung, ini bisa membantu menarik minat investor sektor riil dan portofolio yg ingin berinvestasi ke Indonesia,” ujar Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×