Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dinamika ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia yang terjadi belakangan ini mulai terefleksi pada kinerja ekspor tanah air. Kebijakan Amerika Serikat (AS) yang lebih proteksionis, perlambatan ekonomi China, dan melambatnya daya beli masyarakat Jepang, menyebabkan pergeseran komposisi negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia.
Selama empat bulan pertama di tahun ini, India berhasil menduduki posisi ketiga sebagai negara tujuan ekspor nonmigas utama Indonesia, setelah China dan AS. Masuknya India ke dalam kelompok tiga besar tersebut, menggeser posisi Jepang yang telah menempati urutan ketiga selama tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), India hampir konsisten berada di posisi ketiga selama empat bulan pertama 2017, kecuali di Maret yang kembali ke posisi keempat.
Meski begitu, dilihat dari kumulatifnya, nilai ekspor Januari-April 2017 ke India mencapai US$ 4,6 miliar, lebih tinggi dari ekspor ke Jepang yang sebesar US$ 4,43 miliar. Posisi India tersebut di bawah China yang sebesar US$ 6,26 miliar dan AS yang sebesar US$ 5,65 miliar.
Kepala Sub Direktorat Statistik Ekspor BPS Mila Hertinmalyana mengatakan, masuknya India ke posisi tiga besar tersebut dipengaruhi oleh peningkatan ekspor bijih, kerak, dan abu logam sebesar 389,33% untuk Januari-April year on year (YoY), CPO tumbuh 63,7% YoY, dan batubara 53,07% YoY.
Lebih lanjut Mila menyebut, pada periode tersebut komoditas terbesar ekspor ke India, yaitu batubara US$ 1,68 miliar, CPO US$ 1,65 miliar, dan bijih, kerak, dan abu logam US$ 260 juta.
Hal tersebut tentunya menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor di tengah dinamika ekonomi yang terjadi di negara-negara mitra dagang utama. Apalagi, India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar.
"Prospek ekspor ke India cukup bagus, bisa mengalahkan Jepang. Namun masih sulit untuk mengalahkan Amerika dan China kecuali mereka benar-benar menerapkan kebijakan impornya," kata Mila saat dihubungi KONTAN, Selasa (16/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News