kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Indeks Manufaktur Indonesia Turun, Dampak Pelemahan Ekonomi Global


Selasa, 01 November 2022 / 16:33 WIB
Indeks Manufaktur Indonesia Turun, Dampak Pelemahan Ekonomi Global
ILUSTRASI. Indeks manufaktur atau PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 51,8 pada Oktober 2022 dari yang sebelumnya 53,7 pada September 2022.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks manufaktur atau PMI Manufaktur Indonesia turun menjadi 51,8 pada Oktober 2022 dari yang sebelumnya 53,7 pada September 2022.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penurunan indeks manufaktur Indonesia tersebut karena dampak ekonomi global yang melambat.

"PMI Indonesia pada bulan September 2022 53,7.  Pada bulan Oktober menjadi 51,8. Kita masih bersyukur karena ini masih ekspansif dan ekspansif ini kita rasakan 14 bulan berturut-turut," ujar Agus dalam acara Link and Match antara IKM Alat Angkut dengan Tier Agen Pemegang Merk (APM), Selasa (1/11).

Meski indeks manufaktur turun, Agus menyebut, namun masih lebih baik dibanding negara lain. Seperti Tiongkok, Taiwan dan Korea Selatan.

Baca Juga: Indeks Manufaktur Indonesia Turun pada Oktober 2022, Namun Masih di Mode Ekspansi

Agus mengungkapkan, salah satu faktor menurunnya PMI manufaktur adalah lesunya market global seperti Eropa yang saat ini mengalami keterpurukan.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan, pemerintah akan terus berupaya menjaga permintaan/demand agar PMI manufaktur tetap di atas 50. Menurutnya, kekuatan pasar domestik penting menjadi modal menjaga PMI manufaktur tetap dalam posisi ekspansi.

Selain itu, untuk menjaga PMI tetap pada posisi ekspansi perlu didukung dengan kebijakan pemerintah seperti insentif dan stimulus.

"Ini pasti akan kita pelajari, kita kaji, nanti untuk membantu agar industri tidak mengalami perlambatan dalam industri manufakturnya. Kita berharap akan tetap sehat any point di atas 50, di atas 51, di atas 50 masih ekspansif, tapi kita mendorong atau mengupayakan di atas 51," kata Agus.

Baca Juga: Kemenperin Perkuat Supply Industri Alas Kaki Nasional untuk Bersaing Skala Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×