Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan akan menghadapi berbagai tantangan dan tidak akan tumbuh setinggi pada kuartal I 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11% year on year (YoY). Pertumbuhan ekonomi ini meningkat dari kuartal IV 2023 yang sebesar 5,04% YoY, dan juga meningkat dari kuartal I 2023 yang sebesar 5,04% YoY.
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan lebih rendah karena tidak ada momentum Ramadhan dan pemilihan umum 2024, yakni momentum yang mendorong konsumsi sangat besar.
Ia menyebut, ke depannya perekonomian Indonesia akan dihadapkan berbagai tantangan. Tantangan tersebut di antaranya, harga bahan bakar minyak (BBM) yang bisa melambung tinggi akibat konflik di Timur Tengah yang memanas.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Diproyeksi Lebih Rendah
“Tantangan lain yakni stabilitas rupiah, inflasi pangan di Juli-Agustus (faktor alam, El Nino) dan Desember,” tutur Eko kepada Kontan, Senin (6/5).
Di samping itu, kondisi ekspor juga diperkirakan akan menjadi tantangan, sebab ada risiko gangguan rantai pasok akibat menegangnya konflik di Timur Tengah, yakni Iran dan Israel.
Dengan berbagai tantangan tersebut, Eko memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2024 hanya akan tumbuh sebesar 4,8%. Proyeksi ini turun dari target pemerintah dalam asumsi dasar ekonomi makro 2024 yang sebesar 5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News