Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsumen Indonesia nampaknya mulai terpukul salah satunya akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 3 September 2022 lalu.
Hal ini tercermin dalam Survei Keyakinan Konsumen Bank Indonesia periode September 2022 yang dipublikasikan Senin (10/10). Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 117,2, atau lebih rendah dibandingkan 124,7 pada bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir melihat, daya beli masyarakat saat ini masih meningkat. Hal ini tercermin dari inflasi inti pada September 2022 yang sebesar 3,21% secara tahunan alias year on year (YoY).
“Walaupun terjadi peningkatan harga BBM, daya beli masyarakat masih meningkat seiring dengan ditingkatkannya pengeluaran Perlinsos Rp 24,17 triliun,” tutur Iskandar kepada Kontan.co.id, Senin (10/10).
Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen Melambat pada Kuartal III, Ini Penyebabnya
Untuk diketahui, pemerintah memberikan anggaran bansos tambahan senilai Rp 24,17 triliun sebagai bantalan menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan harga BBM. Bantuan tersebut diberikan kepada 40% golongan masyarakat terbawah dengan kategori bantuan langsung tunai (BLT), bantuan subsidi upah (BSU), dan bantuan untuk angkutan umum.
Selain itu, untuk masyarakat kalangan atas, Iskandar optimistis daya beli golongan tersebut masih akan aman, karena menurutnya tabungan yang dimiliki kelompok tersebut masih tinggi, sehingga kenaikan harga BBM tersebut tidak akan terlalu berdampak banyak.
Dengan optimisme tersebut, Iskandar yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III akan tumbuh di kisaran 5,4% sampai dengan 5,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News