kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hore! Mei 2012, proyek MRT Jakarta mulai digarap


Selasa, 13 Maret 2012 / 19:47 WIB
Hore! Mei 2012, proyek MRT Jakarta mulai digarap
ILUSTRASI. Pamapersada menyumbang 48% dari total pendapatan United Tractors (UNTR).


Reporter: Dadan M Ramdan, Syamsul Azhar | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah memastikan mega proyek mass rapit transit (MRT) Jakarta akan segera bergulir. Bila tak ada halangan, Mei 2012 nanti, proyek subway yang diyakini bisa mengurai kemacetan di Jakarta ini mulai masuk pembangunan tahap awal alias ground breaking.

Tahap pertama, pemerintah akan membangun jalur MRT yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,5 kilometer. Rinciannya: sepanjang 10,5 kilometer akan dibangun di atas permukaan tanah. Adapun sisanya yakni lima kilometer di bawah tanah.

Cucu Ahmad Kurnia, juru bicara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan, tidak ada yang berubah dari rencana awal. "Pembangunan MRT akan dimulai pada Mei," ujarnya kemarin.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menjelaskan, sesuai jadwal, proyek MRTmemang harus mulai masuk tahap konstruksi pada tahun 2012 ini.
Proyek yang dirancang sejak puluhan tahun lalu ini akan dibangun dengan memakai dana pinjaman dari Jepang. Manpalagupta Sitorus, Kepala Biro Komunikasi PT MRT

Jakarta memaparkan, total nilai proyek MRT tahap pertama mencapai Rp15 triliun sampai Rp 16 triliun. Sumber pendanaan akan menjadi tanggungan pemerintah pusat sebesar 42% dan Pemprov DKI Jakarta sebesar 58%.

Dalam rancangan Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2012, pemerintah pusat menargetkan bisa mendapatkan hibah senilai
Rp 1,57 triliun untuk pelaksanaan proyek MRT ini.

Menurut Manpalagupta, proyek MRT tahap pertama ini sudah bisa beroperasi pada akhir akhir 2016. Pada tahap awal, mulai Mei, mereka akan mulai melakukan pengerjaan dengan merelokasi Stadion dan Terminal Lebak Bulus. Kemudian, mereka akan melakukan pemindahan utilitas dan pelebaran Jalan Fatmawati.

Adapun, untuk proyek MRT tahap kedua yakni Bundaran HI-Kampung Bandan, saat ini baru tahap studi kelayakan serta menghitung besaran biaya proyek. Bila selesai jadwal, proyek MRT tahap dua ini bisa beroperasi di 2018.

Sigit Hadi Wardoyo, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia yakin, proyek MRT ini bisa efektif memecahkan problem kemacetan Jakarta yang sudah akut. Walhasil, proyek ini harus mendapat dukungan.

Tentu saja, ini sangat tergantung dengan kesungguhan untuk merealisasikannya. Jika tidak, proyek MRT ini bisa senasib dengan proyek monorel yang mangkrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×