Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat lifting minyak yang cukup stabil hingga awal April 2016. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan hingga April 2016, lifting minyak cukup baik bila dibandingkan bulan Maret 2016 lalu.
Bahkan lifting minyak hingga saat ini mencapai 840.000 barel per hari (BPH). Sementara produksi gas mencapai 8.115 MMSCFD. "Ini informasi saja bulan April masih terjaga. Meskipun harga minyak dunia sempat turun namun SKK Migas dan KKKS semangatnya terus dan kordinasi berjalan dengan baik,"kata Wiratmaja di Gedung Migas pada Jumat (8/4).
Sementara itu untuk realisasi lifting minyak hingga triwulan pertama 2016 bisa mencapai 835.000 BPH atau mencapai 100,6% dibandingkan APBN 2016 yang mencapai 830.000 BPH. "Semoga bisa terus dipertahankan sampai akhir tahun agar lifting bisa terjaga sesuai target kita,"harap Wiratmaja.
SKK Migas pun pada tahun 2016 menargetkan lifting minyak mencapai sekitar 827.000 barel per hari (bph) pada tahun 2016. Target tersebut terpaut tipis dari target APBN 2015 yang telah disahkan oleh pemerintah dan DPR RI sebesar 830.000 bph.
Target produksi minyak tersebut sebesar 88,8% akan didapat dari 13 KKKS yaitu PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan, Mobil Cepu Ltd diĀ Blok Cepu, PT Pertamina EP, Total E&P Indonesie di Blok Mahakam, PT PHE ONWJ Ltd di Blok Offshore North West Java, CNOOC S.E.S Ltd di Blok S.E. Sumatera, ConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd di South Natuna Sea Blok "B", Petronas Carigali Ketapang II Ltd di Blok Ketapang, dan Chevron Indonesia Company East Kalimantan.
Selain itu, lifting minyak tahun 2016 juga akan ditopang dari PetroChina International Jabung Ltd di Blok Jabung, VICO di Blok Sanga-Sanga, BOB-PT BSB Pertamina Hulu di Blok CPP, dan PT PHE WMO di Blok West Madura. Sementar untuk sisanya sebesar 11,2% akan didapat dari 70 KKKS lainnya.
Secara keseluruhan, target lifting minyak pada tahun ini hanya naik sebesar 6,46% dari realisasi capaian lifting minyak pada akhir tahun 2015 yang mencapai 777.560 bph. Pencapaian lifting minyak pada tahun lalu pun tidak mencapai target APBNP 2015 sebesar 825.000 bph.
Sementara itu, untuk produksi gas bumi hingga akhir Maret bisa mencapai 8290 mmscfd. Produksi gas ini naik hingga 105% dari target APBN 2016 yang mencapai 7.825 mmscfd.
Target produksi gas bumi ini akan didapat dari 13 KKKS utama, yaitu Total E&P Indonesie di Blok Mahakam, ConocoPhillips (Grissik) Ltd di Blok Corridor, PT Pertamina EP, BP Tangguh, Medco E&P Tomori Sulawesi-JOB di Senoro-Tolli, Kangean Energy Indonesia Ltd, BP Muturi Holdings BV, dan ConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd di Blok South Natuna Sea "B".
Selain itu, target produksi gas bumi juga akan didapat dari hasil produksi VICO di Blok Sanga-Sanga, Premier Oil Natuna Sea Bv di Natuna Blok "A", PetroChina International Jabung Ltd di Jabung, PT PHE ONWJ Ltd di Offshore North West Java, dan Petronas Carigali Muriah Ltd di Muriah.
Total produksi dari 13 KKKS tersebut menyumbang sebesar 83,6% dari target produksi gas tahun 2016. Sementara sisanya sebesar 16,4% akan didapat dari hasil produksi 70 KKKS lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News