kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Gobel: Garam dalam negeri cuma untuk konsumsi


Kamis, 06 Agustus 2015 / 16:22 WIB
Gobel: Garam dalam negeri cuma untuk konsumsi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Polemik masalah perlu dan tidaknya menambah impor garam untuk industri masih bergulir. Perbedaan pendapat antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum mereda.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bilang, masalah ini akan diselesaikan bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Yang pasti menurutnya, impor garam untuk industri memang diperlukan karena kebutuhannya tidak mampu tercukupi.

Mengingat, produksi garam dalam negeri saat ini belum memenuhi standar untuk kebutuhan industri. "Garam dalam negeri baru memenuhi standar untuk konsumsi saja," ujar Rachmat, Kamis (6/8) di Istana Negara, Jakarta.

Sementara itu, sebelumnya Susi mengatakan keinginan untuk impor garam tidak menghargai upaya para petani garam dalam negeri. Apalagi, pemerintah memang sudah meningkatkan produksi garam dengan menambah lahan petani garam.

Tetapi, desakan untuk melakukan impor terus bergulir dari para importir. Pelaku industri menilai kuota impor garam industri yang diberikan, yaitu sebanyak 1 juta ton, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×