kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Gobel: Garam dalam negeri cuma untuk konsumsi


Kamis, 06 Agustus 2015 / 16:22 WIB
Gobel: Garam dalam negeri cuma untuk konsumsi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Polemik masalah perlu dan tidaknya menambah impor garam untuk industri masih bergulir. Perbedaan pendapat antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum mereda.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel bilang, masalah ini akan diselesaikan bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. Yang pasti menurutnya, impor garam untuk industri memang diperlukan karena kebutuhannya tidak mampu tercukupi.

Mengingat, produksi garam dalam negeri saat ini belum memenuhi standar untuk kebutuhan industri. "Garam dalam negeri baru memenuhi standar untuk konsumsi saja," ujar Rachmat, Kamis (6/8) di Istana Negara, Jakarta.

Sementara itu, sebelumnya Susi mengatakan keinginan untuk impor garam tidak menghargai upaya para petani garam dalam negeri. Apalagi, pemerintah memang sudah meningkatkan produksi garam dengan menambah lahan petani garam.

Tetapi, desakan untuk melakukan impor terus bergulir dari para importir. Pelaku industri menilai kuota impor garam industri yang diberikan, yaitu sebanyak 1 juta ton, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×