kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Genjot Produktivitas Kedelai, Pemerintah Akan Tetapkan Harga Beli


Senin, 19 September 2022 / 14:17 WIB
Genjot Produktivitas Kedelai, Pemerintah Akan Tetapkan Harga Beli
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan kedelai yang akan didistribusikan ke pengusaha tempe dan tahu di Gudang FKS Multi Agro Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan meningkatkan produktivitas kedelai nasional melalui perbaikan varietas kedelai. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, perbaikan varietas akan dilakukan melalui Genetically Modified Organism/GMO atau kedelai transgenik, importasi bibit kedelai hingga menyiapkan bibit-bibit nasional atau lokal dengan varietas tinggi.

"Artinya selama ini kedelai misalnya hanya satu setengah ton per hektar sampai 2 ton diharapkan kita bisa mendapatkan kualitas yang mampu di atas 3 sampai 4 ton per hektar," kata Syahrul dalam Konferensi Pers, Senin (19/9).

Dalam peningkatan produktivitas kedelai nasional, pemerintah juga akan menyiapkan kepastian harga beli dari kedelai yang ditanam para petani. Nantinya, penetapan harga beli akan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Syahrul menyebut dengan penetapan tersebut akan terwujud kepastian harga dari kedelai yang ada. Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar petani dapat disokong dengan kredit usaha rakyat (KUR) sebagai bentuk peningkatan produktivitas kedelai nasional.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Ketersediaan Pangan Mencukupi hingga Akhir Tahun

"Demikian petani betul-betul siap untuk menanam dan pemerintah menjamin harga beli khususnya untuk kedelai dan tentu saja dimintakan BUMN dan jajaran BUMN untuk melakukan pembelian baik itu cabe bawang maupun tentu saja kedelai yang ada," jelasnya.

Diperkirakan dalam satu pekan ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah dapat menetapkan harga pembelian minimal bagi kedelai yang ditanam petani.

Menurutnya, petani saat ini lebih tertarik menanam jagung ketimbang kedelai. Hal tersebut lantaran produktivitas jagung lebih besar daripada kedelai, dengan harga beli sama yaitu sekitar Rp 5.000 per kilogram. Sebagai informasi untuk jagung per hektar produktivitasnya antara 6-7 ton sementara kedelai hanya 1,5 juta ton.

"Oleh karena itu bahwa presiden mengatakan Oke impor memang harus dilakukan, tapi sepanjang bisa ditanam maksimal maka tanam sebanyak-banyaknya dan beli yang ditanam oleh rakyat," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×