kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.069   89,04   1,28%
  • KOMPAS100 1.026   13,98   1,38%
  • LQ45 800   12,45   1,58%
  • ISSI 222   1,75   0,79%
  • IDX30 416   7,64   1,87%
  • IDXHIDIV20 491   8,87   1,84%
  • IDX80 116   1,58   1,39%
  • IDXV30 117   1,02   0,88%
  • IDXQ30 136   2,18   1,63%

Ganjar Pranowo pelesiran ke Australia. Ada apa?


Minggu, 31 Agustus 2014 / 11:34 WIB
Ganjar Pranowo pelesiran ke Australia. Ada apa?
ILUSTRASI. Midnight Mass, serial Netflix dengan genre horor dan misteri ini merupakan salah satu rekomendasi serial dengan tema ajaran sekte sesat.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

BRISBANE. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata sedang tak berada di Semarang. Selama beberapa hari terakhir dia sedang melakukan perjalanan jauh ke benua Kanguru, Australia. Apa yang dilakukannya di sana?

Ternyata, orang nomor satu di Jateng ini didaulat untuk meresmikan berlangsungnya IndOz Festival ke 2 di Brisbane. Dia menghadiri acara itu bersama Lord Mayor Brisbane Graham Quirk. Quirk adalah pencetus IndOz Festival, ketika tahun lalu ia menantang para pencinta Indonesia di Brisbane untuk menyelenggarakan festival. 

Jawa Tengah dan Queensland adalah sisterstate sejak 1991. “Ini dalam rangka mempererat kerja sama yang sudah terjalin dalam berbagai bidang termasuk pendidikan,” tutur Ganjar ketiga ditanya tentang kunjungan tiga harinya di Australia, Sabtu (30/8/2014). 

Selain pendidikan, kerjasama kedua provinsi ini meliputi agribisnis, pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi, perdagangan dan turisme. Malam harinya Ganjar beramah-tamah dengan masyarakat Indonesia di Brisbane di kediaman Aryo Wijoseno, pimpinan Garuda Indonesia di Queensland. 

Sehari sebelumnya Ganjar menandatangani perpanjangan kerjasama antara SMAN Browns Plains di Logan City, dekat Brisbane, dengan SMAN 1 Salatiga. 

Dalam festival ini, penduduk Brisbane seolah merayakan hari kemerdekaan ke 69 RI dengan musik, tarian, dan pesta kuliner di pusat kota. “Tahun lalu 7.000 orang yang datang, tahun ini kita mengharapkan 10.000 orang,” tutur Sarah Munro, Wakil Ketua IndOz Festival 2014, sebuah asosiasi persahabatan Indonesia-Australia. 

Festival yang bertajuk “Living in Harmony” ini berlangsung Sabtu dari pagi hingga sore di King George Square. Belasan gerai dari berbagai kalangan, seperti bisnis, pendidikan serta hingga gerai dari negara sahabat, seperti Jepang dan Malaysia ada di sana.

“Kami ingin memperkenalkan keragaman budaya Indonesia pada masyarakat Australia dan menyadarkan mereka bahwa Indonesia bukan hanya Bali,” tutur Sarah di tengah alunan gending Sunda dalam Tari Merak yang dibawakan oleh dua gadis cilik.

Selain Tari Merak, festival yang dipadati pengunjung berbagai bangsa ini juga menyuguhkan tari Dayak, Betawi, pencak silat, gamelan Bali serta musik angklung, dangdut dan keroncong. (Harry Bhaskara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×