kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaet investor dari China dan Jepang


Senin, 23 Maret 2015 / 09:34 WIB
Gaet investor dari China dan Jepang
Pekerja melakukan aktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta?Selatan.?KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah semakin serius untuk mendorong investasi demi mempercepat pembangunan infrastruktur. Karenanya, peningkatan investasi untuk pembangunan infrastruktur ini menjadi salah satu agenda lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jepang dan China pada 22 Maret - 29 Maret 2015.

Sebelum lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusumah kemarin, Jokowi mengatakan, kunjungan kenegaraan ini bertujuan untuk menindaklanjuti pertemuan dengan pemimpin kedua negara ini.

Agenda utamanya adalah membicarakan rencana kerjasama ekonomi dengan dua negara itu. "Kita ingin mempercepat pembangunan infrastruktur, revitalisasi manufaktur, meningkatkan investasi dan mendorong industri maritim," ujar Jokowi, kemarin.

Jokowi juga ingin menggaet investor dari dua negara itu untuk ikut serta dalam berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan proyek listrik. Dalam kunjungan ini, Jokowi akan menjelaskan kepada calon investor tentang kondisi ekonomi di Indonesia.

Sebelumnya, Deputi bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Priatna mengatakan, salah satu agenda pembicaraan yang akan dilakukan Jokowi dalam lawatannya ke China adalah membahas tindak lanjut rencana penyatuan proyek tol laut milik Indonesia dengan program maritim silk road atawa jalur sutera milik China.

Dengan penyatuan dua konsep ini, pemerintah China akan tertarik untuk memberikan pembiayaan proyek.

Konsep maritim silk road ini pertama kali ditawarkan ke Indonesia oleh Presiden Xi Jinping pada Oktober 2013. Pembangunan jalur sutera ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama maritim dengan negara-negara di Asia Tenggara dan meningkatkan hubungan dagang lewat ASEAN China Free Trade Agreement.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×