Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) melaporkan indeks harga pangan dunia naik pada bulan April 2023.
Pada akhir bulan lalu, inflasi tercatat sebesar 127 poin, naik 0,8 pon atau 0,6% dari bulan Maret sebesar 126,6 poin.
"Sedikit rebound di FFPI (FAO Food Price Index) pada April 2023 dipicu oleh kenaikan tajam pada indeks harga gula, seiring kenaikan harga daging. Sedangkan harga cereal, susu dan minyak goreng terus turun," dikutip dari keterangan FAO, Jum'at (12/5).
Baca Juga: Regulasi Baru Bisa Atasi Tunggakan Minyak Goreng
FAO melaporkan, indeks harga gula mengalami kenaikan 17,6% mulai Maret 2023 atau menyentuh harga tertinggi sejak Oktober 2011. Kenaikan ini dikabarkan karena adanya penurunan produksi dari perkiraan awal di wilayah Thailand dan Uni Eropa. Selain itu kenaikan juga dipengaruhi adanya kekhawatiran pasokan yang lebih ketat menyusul revisi turun perkiraan produksi untuk India dan China.
Sementara indeks daging naik 1,3% dari bulan Maret. Pada bulan April kenaikan daging tertinggi terjadi pada daging babi karena peningkatan pembelian impor oleh negara-negara Asia dan berlanjutnya pembatasan pasokan di beberapa negara eksportir karena alasan kesehatan hewan dan biaya produksi yang tinggi.
Sementara harga daring sapi internasional juga meningkat akibat penurunan pasokan sapi potong, utamanya di Amerika Serikat.
"Untuk harga daging unggas dunia kembali pulih, setelah sembilan bulan terus menurun karena ada permintaan impor yang meningkat dari Asia," jelas FAO.
Lebih lanjut, indeks harga kelompok komoditas pangan utama lainya masih dalam tren menurun kecuali beras.
Baca Juga: Usung Program Agrosolution, Pupuk Kaltim Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian
Indeks Harga Sereal FAO turun 1,7% dibanding Maret 2023. Harga gandum internasional turun sebesar 2,3% yang sebagian besar karena ketersediaan ekspor yang besar di Australia dan Rusia. Adapun harga jagung dunia turun 3,2% karena pasokan di Amerika Selatan meningkat secara musiman, dengan situasi panen yang sedang berlangsung.
Disisi lain, adanya penurunan panen yang disebabkan oleh biaya input yang lebih tinggi dan cuaca buruk, terutama di luar Asia, penjualan ke Pembeli Asia terus meningkatkan harga beras Internasional.
"Pada saat yang sama, kenaikan harga beras sangat mengkhawatirkan dan inisiatif Laut Hitam perlu diperbarui, untuk menghindari lonjakan (permintaan) gandum dan jagung,” jelas FAO.
Sementara, harga Minyak Nabati turun 1,3% pada April 2023. Selain itu Harga susu juga mengalami penurunan 1,7% pada April 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News