kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.191   -71,00   -0,44%
  • IDX 6.947   18,95   0,27%
  • KOMPAS100 1.011   2,42   0,24%
  • LQ45 773   0,77   0,10%
  • ISSI 228   0,67   0,30%
  • IDX30 398   -0,38   -0,10%
  • IDXHIDIV20 461   -0,65   -0,14%
  • IDX80 113   0,20   0,18%
  • IDXV30 114   -0,47   -0,41%
  • IDXQ30 129   -0,16   -0,12%

Faisal Basri: Lima Kendala Besar untuk Pemerintahan 2009-2014


Jumat, 22 Mei 2009 / 14:39 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Pemerintahan lima tahun mendatang menghadapi lima kendala besar di bidang ekonomi dan birokrasi. Lima kendala tersebut harus diatasi oleh kandidat calon presiden dan wakil presiden jika pemerintahan mendatang menginkan pertumbuhan dan kesejahteraan seperti janji-janji kampanye yang selama ini mereka gembor-gemborkan.

Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan lima permasalahan itu adalah bagaimana untuk mengintegrasikan ekonomi domestik untuk bersaing dengan kompetitor global. Mengoptimalkan dan memobilisasi sumber daya Indonesia, meneruskan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas percepatan pembangunan, dan bagaimana memperkuat tim ekonomi sebagai pelaksana kebijakan.

“Dunia sekarang sudah tidak berbatas, untuk bisa terintegrasi dengan ekonomi global, maka domestik harus terintegrasi lebih dahulu, kalau tidak kita yang akan tercabik-cabik,” kata Faisal dalam diskusi “Menjawab Tantangan Ekonomi Politik Indonesia 2009-2014” di Jakarta, Jumat (22/5).

Faisal menambahkan, Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah yang sangat besar sangat unik sehingga sulit diintegrasikan. Itu terlihat dari disparitas pembangunan antara Pulau Jawa dan luar pulau Jawa yang sangat besar dalam sumbangan ke PDB termasuk masih besarnya disparitas harga antar pulau.

Untuk itu, pemerintahan ke depan harus bisa mengutamakan pembangunan pelabuhan sebagai jembatan penghubung antar daerah, termasuk juga infrastruktur jalan. “Jangan Cuma membangun Bandar udara yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian kalangan saja. Pembangunan ke depan harus lebih mengutamakan wawasan maritim,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×