kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.390   -129,42   -1,99%
  • KOMPAS100 928   -21,66   -2,28%
  • LQ45 726   -11,44   -1,55%
  • ISSI 197   -5,42   -2,68%
  • IDX30 378   -4,40   -1,15%
  • IDXHIDIV20 454   -7,40   -1,60%
  • IDX80 105   -2,07   -1,92%
  • IDXV30 108   -2,23   -2,02%
  • IDXQ30 124   -1,10   -0,88%

Faisal Basri: Idealnya harga BBM naik September


Minggu, 07 September 2014 / 16:56 WIB
Faisal Basri: Idealnya harga BBM naik September
ILUSTRASI. American Murder: The Family Next Door, dokumenter true crime atau kisah nyata tentang pembunuhan keluarga di Netflix.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengatakan, seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan September ini. Pasalnya jika tidak dinaikan, maka mau tidak mau presiden terpilih Joko Widodo harus menaikan harga BBM diawal pemerintahannya. 

"Idealnya dinaikan September, itu juga kalau Pak SBY naik, kalau naik Rp 1.800 maka akan menghemat Rp 55 triliun, kalau tidak dilakukan maka bulan November maka harus menaikan Rp 3.000," kata Faisal di Jakarta, Minggu (7/9).

Dia menjelaskan, pengurangan subsidi BBM merupakan keharusan jika pemerintah ingin memiliki dana untuk pembangunan infrastruktur. Menurut dia,  subsidi BBM adalah kanker ganas yang terus menggerogoti APBN.

Faisal menyebut, meski subsidi BBM dihapus sampai 0 persen, APBN akan tetap defisit. Oleh karena itu dia opsi yang harus dilakukan pemerintah adalah cukup mengurangi subsidi bbm. 

"Defisit US$ 27 miliar, kalau mencabut subsidi BBM dihapus sampai 0 persen defisit kita masih US$ 13 miliar," ujarnya. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×