Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Penjualan produk kayu ke luar negeri tumbuh pesat. Hingga Juli lalu, Kementerian Kehutanan mencatat nilai ekspor produk kayu mencapai US$ 805,97 juta atau tumbuh 44,9% dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Peningkatan nilai ekspor tersebut lantaran volume penjualan juga bertambah besar. Hingga Juli kemarin, total volume ekspor produk kayu mencapai 1,52 juta meter kubik (m3). Sementara, volume tahun lalu hanya 1,12 juta m3.
“Ini karena, kualitas produk kita semakin bagus sehingga semakin banyak negara yang menyukainya,” kata Hadi Daryanto, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Produksi Kehutanan Kementerian Kehutanan, di sela-sela Seminar Sosialisasi Kebijakan Kehutanan, Rabu (4/8).
Hampir semua jenis produk kayu mengalami peningkatan penjualan. Peningkatan paling besar terjadi pada jenis kayu bentukan atau moulding. Hingga Juli kemarin, volume penjualan moulding mencapai 169.007 m3 dengan nilai ekspor mencapai US$ 152,99 juta. Bandingkan dengan penjualan tahun lalu yang hanya 108.837 m3, sedang nilainya US$ 95,76 juta.
Peringkat kedua diduduki papan partikel. Juli kemarin, volume ekspor mencapai 5.608 m3 dengan nilai US$ 1,18 juta. Padahal, tahun lalu hanya mengekspor 5.422 m3 dengan nilai US$ 777.905. “Ke depan, pasti akan terus meningkat lagi,” kata Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News