kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor komoditas pertanian meningkat, Jokowi minta hilirisasi dikembangkan


Minggu, 15 Agustus 2021 / 11:30 WIB
Ekspor komoditas pertanian meningkat, Jokowi minta hilirisasi dikembangkan
Presiden Joko Widodo melepas ekspor komoditas pertanian secara serentak di 17 lokasi, Sabtu (14/8/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi ekspor komoditas pertanian Indonesia meningkat meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pada tahun 2020, ekspor komoditas pertanian naik 15,79% dibandingkan pada tahun 2019. Total ekspor komoditas pertanian pada tahun 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, sedangkan pada tahun 2019 Rp 390,16 triliun.

Momentum peningkatan tersebut pun terus berlanjut pada tahun 2021. Berdasarkan data yang ada, pada semester pertama tahun 2021, ekspor komoditas pertanian kembali meningkat.

"Dari Januari-Juli 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun atau naik 14,05% dibanding periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp 202,05 triliun," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melepas ekspor komoditas pertanian secara virtual, Sabtu (14/8).

Baca Juga: Produksi melebihi konsumsi, Indonesia ekspor beras ke Arab Saudi

Jokowi bilang peningkatan ekspor tersebut berpengaruh dalam pendapatan petani. Nilai tukar petani pada Juni 2020 berada di angka 99,6 dan meningkat pada Juni 2021 mencapai angka 103,59.

Mesmi begitu, Jokowi meminta pengembangan industri pertanian di Indonesia. Terutama terkait dengan pengelolaan sektor hilir.

"Saya kira target kita memang hilirisasi dan juga saya minta disambungkan dengan supply chain nasional dan supply chain global," terang Jokowi.

Hilirisasi diyakini akan memberikan nilai tambah bagi produk pertanian. Jokowi juga meminta agar terus dilakukan pengembangan teknologi pertanian.

Selain itu, Jokowi juga mendorong upaya promosi produk pertanian melalui teknologi digital. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan produk pertanian agar semakin dikenal luas dan kompetitif.

Selanjutnya: Amandemen UUD 1945 ditargetkan terealisasi 2022 supaya Jokowi bisa 3 periode?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×