kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor Januari 2018 naik 7,86% menjadi US$ 14,46 miliar


Kamis, 15 Februari 2018 / 13:58 WIB
Ekspor Januari 2018 naik 7,86% menjadi US$ 14,46 miliar
ILUSTRASI. Suasana Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Januari 2018 sebesar US$ 14,46 miliar atau naik 7,86% dibanding Januari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 13,4 miliar. Hanya saja, pencapaian ini lebih rendah 2,81% dibandingkan ekspor pada Desember 2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, hal ini disebabkan oleh penurunan beberapa harga komoditas seperti harga kopra dan minyak kernel. Akan tetapi, terdapat peningkatan harga seperti batu bara dan nikel.

"Ada beberapa komoditas yang terdapat penurunan harga, baik migas maupun non-migas," ungkap Suhariyanto di Gedung BPS, Kamis (15/2).

Ia mencatat, ekspor migas turun signifikan sebesar 14,85% dibandingkan Desember 2017 atau dari US$ 1.509,9 juta menjadi US$ 1.284,7 juta. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak sebesar 26,31% menjadi US$ 89,3 juta dan ekspor minyak mentah yang turun 37,52% menjadi US$ 317,3 juta.

Adapun ekspor gas turun 0,19% menjadi US$ 879,1 juta.

"Penurunan pada ekspor migas disebabkan karena penurunan beberapa harga komoditas seperti harga kopra dan minyak kernel. Namun di sisi lain, terdapat peningkatan harga seperti batu bara dan nikel," ujarnya.

Sementara, di ekspor nonmigas, Suhariyanto mencatat, ekspor di sektor pertanian turun cukup dalam, yakni minus 6,76% menjadi US$ 0,26 miliar pada Januari 2018 secara bulanan. Secara tahunan, ekspor pertanian juga minus 8,27%.

"Yang cukup besar turunnya dari Desember 2017 ke Januari 2018 itu kopi, rumput laut, lada putih dan buah tahunan seperti jambu mete. Sebaliknya, secara tahunan, yang turun adalah kopi, lada hitam, lada putih," ujarnya.

Namun, ekspor di industri pengolahan naik 1,46% secara bulanan dan 6,85% secara tahunan. Nilainya sebesar US$ 10,56 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×