kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom ramal BI pertahankan bunga bulan ini


Rabu, 15 Juni 2016 / 21:02 WIB
Ekonom ramal BI pertahankan bunga bulan ini


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Besok, Kamis (16/6), Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur Juni 2016. Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN memperkirakan, otoritas moneter akan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 6,75%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, BI akan mempertahankan bunga sampai suku bunga acuan baru, BI seven day reverse repo rate berlaku efektif Agustus mendatang. Namun, dia bilang, masih ada ruang bagi BI untuk melakukan pelonggaran moneter.

Menurutnya, inflasi saat ini masih tergolong rendah, yaitu 33,3% year on year pada Mei lalu. Namun, indeks harga konsumen (IHK) tersebut berpeluang tertekan pada bulan ini dan bulan depan sejalan dengan konsumsi masyarakat pada musim puasa dan menjelang Lebaran.

Di sisi lain, Josua juga melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (AS) saat ini cenderung stabil. Namun, pergerakan rupiah bulan ini masih akan bervariasi.

"The Fed belum akan gunakan kesempatan menaikkan suku bunganya di bulan ini. Akan tetapi jika Brexit terjadi, akan menjadi sentimen juga untuk rupiah," kata Josua kepada KONTAN, Selasa (14/6).

Bank sentral AS Federal Reserve akan menggelar pertemuan FOMC pada 16-17 Juni mendatang. Sedangkan Inggris akan menggelar referendum untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit) atau tidak pada 23 Juni mendatang. Kedua agenda ini mendominasi perhatian pasar global.

Josua memandang, pelonggaran kebijakan moneter yang akan dimanfaatkan BI kali ini bukan untuk memangkas BI rate, melainkan melalui pelonggaran giro wajib minumum (GWM) untuk melonggarkan likuiditas. Selain itu bisa juga dimanfaatkan melalui kebijakan makro prudential.

Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih juga berpendapat demikian, BI akan mempertahankan suku bunga acuannya bulan ini.

Menurut Lana, meski inflasi tergolong rendah, jika Brexit terealisasi maka akan membuat pelemahan poundsterling sehingga terjadi penguatan terhadap dollar AS. Hal tersebut berujung pada pelemahan rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam tersebut.

Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi juga memproyeksikan, BI masih akan mempertahankan BI rate di level 6,75%. Sebab menurut Gundy, jika BI memangkas suku bunganya, hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi ke depan mendapatkan momentum dari akselerasi pengeluaran pemerintah.

Selain itu, ketidakpastian penyesuaian suku bunga The Fed masih akan menghantui. Hal ini juga akan berdampak pada volatilitas nilai tukar rupiah.

Berbeda dengan ketiganya, Ekonom Maybank Juniman memproyeksi BI akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis points (bps) pada bulan ini. Menurut Juniman, kondisi tersebut didorong oleh inflasi yang terkendali dan rupiah yang cenderung stabil di bulan ini.

Dari sisi global, The Fed diproyeksikan tidak akan melakukan penyesuaian suku bunganya pada bulan ini karena menunggu referendum Brexit 23 Juni mendatang. Ia juga memproyeksi, The Fed tidak akan melakukan penyesuaian dalam waktu dekat, yaitu hanya akan melakukan penyesuaian suku bunga di akhir tahun ini. Sementara itu, Brexit dalam referendum pada 23 Juni mendatang dirpoyeksikan tidak akan terealisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×