kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: PDB tinggi butuh SDM mumpuni


Sabtu, 30 September 2017 / 17:51 WIB
Ekonom: PDB tinggi butuh SDM mumpuni


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) pada 26 September lalu, mengatakan Indonesia sedang menuju menjadi negara dengan pendapatan tinggi. Bahkan, bisa menjadi peringkat empat pertumbuhan domestik bruto (PDB) terbesar di dunia periode 2016-2045.

Dua skenario yang disiapkan pemerintah adalah skenario dasar dan skenario tinggi. Untuk skenario pertama, pertumbuhan ekonomi diprediksi sebesar 5,1% per tahun. Sedangkan skenario tinggi, pertumbuhan ekonomi diramal bisa mencapai 6,4%. Adapun PDB per kapita pada 2045 bisa mencapai US$ 28.943.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, riset yang disampaikan Menteri PPN bukan hal baru. Lembaga riset internasional McKinsey pun pernah menyatakan prediksi bahwa Indonesia menjadi peringkat 7 negara dengan PDB terbesar di 2030.

Dengan beragam riset tersebut, Lana meyakini Indonesia dapat mencapai PDB tinggi. Namun dengan beberapa perbaikan, terutama dalam hal sumber daya manusia (SDM).

"Ini harus dibangun, tapi harus jelas arah tujuannya negara ini akan dibawa ke mana. Jangan tiap tahun ganti kurikulum. Ini berarti pemerintah belum jelas akan membawa negara ini ke mana," ujar Lana, Jumat (29/9).

Lana mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan SDM yang bisa menerapkan teknologi dan bisa melakukan inovasi karena pertumbuhan ekonomi saat ini mulai mengarah ke arah inovasi teknologi. Dengan anggaran 20% dari APBN, pemerintah masih memiliki cukup ruang dan uang untuk mengarahkan SDM negara ini sehingga bisa mewujudkan pertumbuhan PDB yang tinggi.

Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Johny Darmawan mengatakan optimistis Indonesia mampu mencapai tingkat PDB tinggi seperti proyeksi Bappenas. J

ohny memprediksi, peningkatan PDB secara signifikan akan datang melalui investasi dan perdagangan ekspor. Pasalnya, dengan banyaknya sumber daya alam dan pembangunan infrastruktur di Indonesia serta deregulasi investasi semakin membuat investor tertarik ke Indonesia karena akses yang lebih mudah.

"Dulu infrastruktur sedikit, kurang raw material, kurang infrastruktur jalan, dan sebagainya. Sekarang banyak yang sudah jadi, jalan tol diperbanyak, industri akan datang dan investasi masuk," ujar Johny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×