kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Ekonom DRI sebut lonjakan kasus Covid-19 hambat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021


Rabu, 03 November 2021 / 18:36 WIB
Ekonom DRI sebut lonjakan kasus Covid-19 hambat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). Ekonom DRI sebut lonjakan kasus Covid-19 hambat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 di kisaran 3,61% year on year (yoy), atau lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal II 2021 yang sebesar 7,07% yoy. 

Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha melihat, memang ada pelemahan pemulihan ekonomi pada periode laporan, dan ini tak lepas dari perkembangan kasus Covid-19. 

“Pemulihan ekonomi masih lemah, seiring dengan pemerintah yang menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena ada gelombang kedua Covid-19 pada awal kuartal III-2021,” ujar Rima dalam laporannya, seperti dikutip Rabu (3/11). 

Rima kemudian memerinci, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2021 diperkirakan sebesar 3,61% yoy atau menurun dari pertumbuhan 5,93% yoy pada kuartal II 2021. 

Baca Juga: CELIOS ramal pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 di kisaran 3%

Perlambatan pertumbuhan ini juga dipengaruhi pembatasan aktivitas ekonomi. Dan ini pun terlihat dari beberapa indikator dini seperti penjualan ritel yang menurun, terutama di sektor informasi telekomunikasi turun 27,80% yoy, rekreasi turun 12,36% yoy, dan sandang yang turun 12,24% yoy. 

Akan tetapi, penjualan barang tahan lama atau durable goods nampak meningkat, terutama penjualan mobil karena ada diskon pajak dari pemerintah. Konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 4,26% yoy atau lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II-2021 yang sebesar 8,06% yoy. 

Rima memaklumi, penurunan pertumbuhan komponen ini disebabkan oleh pada kuartal II-2021 lalu pemerintah jor-joran dalam memberikan stimulus karena ada momen Lebaran dan Idul Fitri untuk menjaga daya beli masyarakat. 

Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diramal hanya mampu tumbuh 0,32% yoy. 

Sementara kinerja ekspor diperkirakan tumbuh 26,92% yoy dan impor tumbuh 16,60% yoy, seiring dengan neraca perdagangan pada periode Juli 2021 hingga September 2021 yang membukukan surplus besar US$ 13,24 miliar atau dua kali lipat dari periode sebelumnya yang sebesar US$ 6,31 miliar. 

Peningkatan ini didorong oleh kinerja manis ekspor karena ada peningkatan harga komoditas, terutama batubara. Krisis energi di Eropa, India, dan China meningkatkan permintaan batubara. 

Selanjutnya: Berkat strategi high conviction, Manulife Saham Andalan catatkan kinerja moncer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×