Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan Indonesia melebar menjadi US$ 8,8 miliar atau 3,37% dari produk domestik bruto (PDB) di kuartal III 2018.
Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi mengatakan, CAD ini berada sedikit di atas ekspektasi. Sebelumnya, Eric memprediksi besar CAD di kuartal III berkisar 3,0% hingga 3,2% dari PDB.
Eric mengakui, dirinya belum membuat proyeksi baru terkait CAD dari data yang dirilis BI. "Untuk sementara, proyeksi CAD saya untuk full year 2018 di sekitar 2,8% dari nominal PDB," tutur Eric kepada Kontan.co.id, Jumat (9/11).
Eric melihat, akan ada penurunan CAD di kuartal IV. Ini melihat kebijakan pemerintah yang mulai berjalan efektif di kuartal IV. Tak hanya itu, adanya kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di Oktober pun dinilai akan menekan CAD.
Eric Sugandi menerangkan, kebijakan perluasan B20 juga pengenaan PPh untuk 1.147 barang impor belum berdampak signifikan di kuartal III. Selain karena berlaku sejak September 2018, pengaruhnya pun tak besar dalam menahan laju impor.
"Kebijakan PPh untuk 1.147 barang walau bisa turunkan impor dan CAD, namun dampaknya terbatas karena barang-barang yang terkena PPh ini nilainya hanya sekitar 4% - 5% dibandingkan total impor Indonesia," tutur Eric.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News