Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-LABUAN BAJO. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut memberikan dukungan melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.
Program ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam mengembangkan kawasan pariwisata di lima wilayah yang memiliki potensi dan kualitas berkelas dunia melalui program destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Tony Prianto mengatakan, program PKE ini didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 272/2022 tentang Penugasan Khusus Ekspor kepada LPEI untuk mendukung pengembangan infrastruktur marina dan sarana penunjang pariwisata pada destinasi pariwisata prioritas.
Menurutnya, program PKE DPSP Labuan Bajo ini bukan hanya mendukung infrastruktur, tetapi juga membuka peluang terciptanya destinasi-destinasi wisata baru yang dapat menarik wisatawan mancangera dan terciptanya devisa negara dari sektor pariwisata termasuk juga potensi ekspor tenun sebagai warisan budaya asal Nusa Tenggara Timur.
"Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pariwisata Indonesia," ujar Tony dalam acara media briefing di Labuan Bajo, Kamis (10/7).
Baca Juga: LPEI Salurkan Pembiayaan PKE Lebih dari Rp 26 Triliun Hingga Juni 2025
Adapun fasilitas PKE yang disalurkan melalui LPEI dalam mendukung pengembangan kawasan Labuan Bajo yakni sebesar Rp 500 miliar.
Rinciannya adalah pembiayaan hotel Meruorah dan area komersial sebesar Rp 100 miliar, pembiayaan proyek new development sebesar Rp 300 miliar, dan penjaminan kredit sebesar Rp 100 miliar.
Di sisi lain, dukungan fasilitas PKE DPSP Labuan Bajo merupakan kolaborasi perbankan dalam bentuk sindikasi melalui skema blended financing, sehingga dengan alokasi dana PKE dapat mendukung pembiayaan bersama perbankan dengan total lebih dari Rp 1 triliun.
Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U.Norhadi menjelaskan, kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi dampak pembangunan yang sangat tinggi, terutama melalui kontribusinya dalam peningkatan devisa dari wisatawan mancanegara serta multiplier effect terhadap industri terkait, khususnya pelaku UMKM di kawasan tersebut.
"Dukungan yang kami berikan bukan semata soal pembiayaan, tetapi tentang menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian lokal. Kami ingin Labuan Bajo menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan,” kata Maqin.
Sementara itu, program PKE untuk DPSP Labuan Bajo melalui Hotel Meruorah juga membawa dampak pembangunan sekitar seperti hadirnya hotel-hotel dan fasilitas wisata di Labuan Bajo.
Data menunjukkan, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terjadinya peningkatan jumlah wisatawan Labuan Bajo pada periode 2021-2024 sebanyak 179 ribu-411 ribu orang dan peningkatan ekspor sebesar Rp 46,1 miliar, termasuk peningkatan ekspor tenun sebagai warisan budaya Nusa Tenggara.
Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti, Ferry Snyders menjelaskan sejak tahun 2022-2025 kedatangan wisatawan asing di Hotel Meruorah mengalami peningkatan positif dari tahun ke tahun.
“Pada 2022 lalu wisatawan asing di Hotel Meruorah sebanyak 10,4%, lalu meningkat menjadi 20,4% di 2023. Saat ini dominasi wisatawan di Hotel Meruorah merupakan wisatawan asing sebesar 57,4% hingga Juni 2025,” kata Ferry.
Baca Juga: LPEI Perkuat Ekspor ke Afrika, Salurkan Pembiayaan Rp 5,15 Triliun Per Mei 2025
Pada periode 2025 - 2026, IFPRO merencanakan pembangunan beberapa fasilitas strategis, yaitu Komersial Tahap II, Hotel Mid-Tier, dan Social Club.
Dari ketiga pengembangan tersebut, Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, sementara Hotel Mid-Tier akan tetap berada dalam tahap konstruksi hingga akhir tahun 2026.
Selanjutnya: Prima Multi (PMUI) Resmi Melantai di BEI, Targetkan Pendapatan Naik 10% di Tahun 2025
Menarik Dibaca: 12 Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik ke Kepala yang Bisa Picu Pusing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News