Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.. Gandi Sulistiyanto diangkat menjadi sebagai Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Korea Selatan dan telah dilantik oleh Presiden pada 17 November 2021. Pria yang akrab disapa Sulis itu sebenarnya bukan nama yang asing, dirinya merupakan Managing Director Sinar Mas dengan sederet prestasi mumpuni.
Sulistyanto berkeinginan agar UMKM Indonesia terintegrasi menjadi rantai pasok yang andal dan mumpuni pada ekosistem perusahaan-perusahaan besar yang masuk dan berinvestasi di Indonesia.
“Memasukkan UMKM lokal dalam rantai pasok telah dilakukan negara asal perusahaan besar itu sendiri. Ambil contoh apa yang dilakukan di Korea Selatan dimana perusahaan besar mengkoordinir supplier-supplier UMKM lokal untuk menjadi bagian dari rantai pasok dari produk EV misalnya,” jelas Sulis dalam keterangan resminya, Kamis (18/11).
Demi mewujudkan hal seperti itu di Indonesia, Sulis telah berbicara dengan beberapa pemangku kepentingan termasuk di antaranya Chairman Hyundai. Menurutnya, mereka telah siap menerapkan program rantai pasok seperti itu untuk UMKM Indonesia.
Pelaksanaan program-programnya akan disampaikan pada industri tersebut sembari melakukan pendampingan dan supervisi pada UMKM. Hal ini agar produk UMKM yang dihasilkan terjamin baik karena hal itu bagian daripada kualitas produk secara utuh.
Baca Juga: Vaksinasi hingga distribusi oksigen, Sinar Mas galang bantuan untuk menangani pandemi
“Bila sudah terlaksana nanti pastinya akan mengangkat kualitas jasa dan produksi dari UMKM Indonesia. Saat itu Pemerintah Indonesia bisa tinggal memonitor saja,” tukas dia.
Sulis menyebut salah satu kunci keberhasilan yang tak terpisahkan untuk menjadikan UMKM sebagai rantai pasok industri adalah pendidikan vokasi. Hal ini karena produk yang dihasilkan untuk mendukung rantai pasok adalah teknologi baru sehingga perlu SDM yang mumpuni.
Misalnya, pada produk electric vehicle yang syarat akan teknologi baru serba komputerisasi, termasuk sistem energinya pun menggunakan energi terbarukan sehingga membutuhkan SDM dengan keahlian baru dimana saat ini masih sangat jarang.
Sebagai Dubes, ia akan menjadikan program vokasi sebagai salah satu program kerja utama dari sisi investasi sekaligus ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia juga mengusulkan kepada Chairman Hyundai agar pihaknya membentuk Politeknik Vokasi dan lembaga setara SMK di Indonesia yang disambut baik oleh produsen mobil Korea tersebut.
Sulis akan bekerja keras agar kerjasama Indonesia - Korea bisa diperkuat dengan membawa investor sebanyak-banyaknya. Melalui Indonesia Investment Authority (INA), investasi bisa masuk ke infrastruktur, begitu juga dengan investor lain di alat kesehatan dan obat-obat agar Indonesia tidak tergantung dengan impor.
Dia berharap neraca perdagangan Indonesia nantinya setidaknya bisa lebih seimbang. Agar tidak hanya produk impor dari Korea saja yang masuk, sementara ekspor Indonesia ke sana masih terbatas. “Salah satu tugas Dubes memang membuat trade balance itu positif buat Indonesia,” katanya.
Selanjutnya: Jokowi lantik 17 Duta Besar LBBP untuk sejumlah negara sahabat, ini perinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News