kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditjen Bea Cukai tambah armada patroli


Senin, 26 Januari 2015 / 13:18 WIB
Ditjen Bea Cukai tambah armada patroli
ILUSTRASI. Periksa Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Selasa 8 Agustus 2023, Nasabah Merapat.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tahun ini berencana menambah sejumlah kapal patroli untuk meningkatkan kewaspadaan dan mencegah tindak penyelundupan.

"Kapal 60 meter ada tambahan dua unit, 38 meter empat unit, 28 meter ada 10, dan speedboat (kapal cepat) juga kita perbanyak jumlahnya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono di Jakarta, Senin (26/1).

Selain menambah peralatan pendukung, Ditjen Bea dan Cukai juga akan menambah pegawai bea dan cukai pada tahun ini, dengan jumlah SDM yang telah siap tugas mencapai 1.400 orang. Selanjutnya, para pegawai tersebut akan disebar ke seluruh daerah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain.

"Nanti mereka akan patroli di laut dengan kapan-kapal tersebut, sehingga penyisiran bisa dilakukan dengan baik dan maksimal dalam menjaga laut kita," ucap Agung.

Hingga saat ini Ditjen Bea dan Cukai mengoperasikan 114 unit kapal patroli yang tersebar di sejumlah pangkalan sarana operasi seperti di Tanjung Balai (Karimun), Tanjung Priok (Jakarta), Pantoloan (Palu), dan Batam.

Kapal patroli tersebut terdiri dari tipe fast patro boat (FPB) 38 meter sebanyak tiga unit, FPB 28 meter aluminium empat unit, FPB 28 meter kayu 20 unit. Ada juga kapal very slender vessel (VSV) 10 unit, dan speedboat 87 unit.

Agung mengkaui, pemberantasan tindak penyelundupan sulit diatasi karena banyaknya kasus yang terjadi. Untuk itu, penambahan armada kapal patroli dan SDM diharapkan mampu meningkatkan kinerja Dirjen Bea dan Cukai.

Sebelumnya, aparat Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun telah menggagalkan penyelundupan 600.000 liter minyak mentah yang dibawa kapal tanker dengan nilai diperkirakan mencapai Rp 5 miliar. Kapal tanker bernama MT L Power tersebut ditangkap di sekitar perairan Takong Hiu Kecil, Kabupaten Karimun, jum'at (16/1) sekitar pukul 14.30 WIB.

"Penyelundup ini orang tamak, maunya mudah dengan mengindari pajak, barang larangan terbatas (lartas). Jadi kita lakukan berbagai cara agar bisa menekan orang seperti ini," kata Agung, menegaskan. (Roy Rosa Bachtiar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×