kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dirut BNI: Pemda Harus Terlibat Aktif, Jangan Hanya Persoalkan Bunga KUR


Selasa, 20 April 2010 / 17:28 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi

BALI. Kalangan perbankan meminta pemerintah daerah (pemda) juga terlibat aktif dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bentuknya, pemda mesti memetakan dan mendata usaha-usaha mikro atau nonmikro apa saja yang menjadi unggulan di daerahnya sehingga layak memperoleh KUR.

Setelah itu, pemda menyampaikannya kepada pihak bank. “Di mana lokasinya, sektor apa, dan polanya bagaimana, pendapatannya naik atau tidak, baru kita masuk. Jadi ada konsern juga dari pemda setempat,” ujar Direktur utama (Dirut) BNI Gatot Suwondo di Istana Tampak Siring, Bali, Selasa (20/4).

Gatot adalah salah satu pimpinan bank BUMN yang diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk ikut dalam rapat kelompok kerja II yang membidani evaluasi program-program pro rakyat pada Selasa pagi (20/4). Selain Gatot, dua Dirut bank Mandiri, Agus Martowardojo dan Dirut BRI, Sofyan Baasyir juga hadir dalam rapat kerja tersebut. Padahal, saat itu ketiganya tengah mengikuti rapat kelompok kerja I yang membidani ekonomi dan dunia usaha.

Gatot menambahkan, pemda juga mesti menggelar pembinaan agar pelaku usaha yang ingin mengajukan KUR tergabung dalam suatu kelompok tertentu. Kalau perlu, kata Gatot, pembinaan itu diarahkan untuk membentuk koperasi. “Bisa enggak dibuat kelompok, lalu dibantu dibangun menjadi koperasi, lalu kita masuk. Jadi enggak usah ribut masalah bunga,” katanya.

Bukan itu saja, dalam rapat dengan kelompok kerja II, juga disampaikan agar pemda membuat tata ruang yang jelas sesuai dengan potensi ekonomi daerahnya. “Jangan semua misalnya dipacu untuk pertanian, nanti begitu panen oversupply, harganya jatuh,” tukasnya.

Yang jelas, Gatot mengaku dirinya sampai merekrut Chief Economist wilayah untuk mengetahui potensi usaha-usaha mikro serta industri di seluruh daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×