kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Hari Ibu, Sri Mulyani Sebut Peran Perempuan di Perekonomian Makin Diakui


Kamis, 22 Desember 2022 / 13:32 WIB
Di Hari Ibu, Sri Mulyani Sebut Peran Perempuan di Perekonomian Makin Diakui
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini peran perempuan dalam perekonomian mulai diakui.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini peran perempuan dalam perekonomian mulai diakui. Salah satunya  oleh negara melalui penyaluran bantuan dalam APBN.

Dia mencontohkan, masifnya peran perempuan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) saat ini. Dari total pelaku UMKM berjumlah 64 juta orang, 30 juta lebih di antaranya  64,5% didominasi perempuan.

“Kalau kita bicara pelaku ekonomi terutama UMKM jumlahnya lebih dari 64 juta di Indonesia. Maka 30 juta UMKM atau 64,5% itu  perempuan pelakunya,” tutur Sri Mulyani dalam Talkshow Hari Ibu 2022, Kamis (22/12).

Baca Juga: Ada Risiko Pembiayaan pada Tahun 2023, Begini Langkah Sri Mulyani

Adapun dukungan yang diberikan melalui APBN adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang memang ditujukan untuk memberikan modal bagi pelaku UMKM.

Pemerintah juga memiliki program pembiayaan ultra mikro (UMi) untuk pelaku usaha kecil dengan penyaluran kredit di bawah Rp 10 juta. Melalui program ini, pengusaha perempuan yang kelas usahanya masih mikro bisa memperluas pasar hingga internasional melalui ekspor.

Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan, keterlibatan perembuan sebagai tulang punggung ekonomi negara tidak selalu disertai dengan kemampuan yang matang. Acapkali perempuan terjun dalam kegiatan perekonomian karena terdesak kebutuhan rumah tangga, sehingga hanya berbekal kemampuan yang ada.

Untuk itu, pemerintah menambah dukungan dengan memberikan berbagai program pelatihan langsung bagi perempuan. Misalnya saja, di sektor UMKM, pemerintah bisa menerapkan penandaan anggaran pada masing-masing Kementerian/Lembaga untuk memperkuat dimensi gender.

“Yang memperkuat atau memiliki dimensi penguatan gender yaitu cirinya memberikan peranan dan kesempatan bagi perempuan untuk berkontribusi,” imbuhnya.

Baca Juga: Begini Jurus Sri Mulyani Hadapi Risiko Pembiayaan pada Tahun Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×