kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Datang ke IPA Convex 2018, Jokowi beri sinyal positif ke industri migas


Rabu, 02 Mei 2018 / 14:58 WIB
Datang ke IPA Convex 2018, Jokowi beri sinyal positif ke industri migas
ILUSTRASI. KONVENSI MIGAS IPA KE-42


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Petroleum Association (IPA) secara resmi memulai perhelatan tahunan Konvensi dan Pameran IPA ke-42 tahun 2018. Untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi acara IPA Konvensi dan Pameran atau biasa yang disebut IPA Convex.

Jokowi didampingi oleh Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasisu Jonan, Kepala Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Presiden IPA Ronald Gunawan.

Ronald mengatakan kehadiran Jokowi membawa sinyal yang positif bagi industri migas tanah air. Maklum saja, sejak Jokowi menjabat pada tahun 2014 lalu, tidak pernah sekali pun kepala negara tersebut membuka perhelatan tahunan industri migas ini.

"Benar Pak Jokowi datang untuk membuka IPA. Saya pikir itu berikan sinyal positif buat industri. Kami senang sekali bahwa Presiden bisa datang dan buka konvension ini," ujar Ronald dalam konferensi pers pada Rabu (2/5).

Apalagi IPA pada tahun ini mengambil tema "Driving Indonesia's Oil and Gas Global Competitiveness" ini memang membutuhkan dukungan dari pemerintah. Terutama dalam meningkatkan investasi di bidang migas. "Tema ini diambil mempertimbangkan kondisi hulu migas yang menurun. Produksi butuh investasi untuk menemukan cadangan baru. Di sisi lain persaingan global juga makin ketat, sehingga perlu peningkatan daya saing secara global,"kata Ronald.

Menurut Ronald, dalam 18 bulan terakhir, Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan di industri migas dengan menerbitkan kontrak bagi hasil Gross Split. Setelah lebih dari 50 tahun menggunakan kontrak bagi hasil Cost Recovery.

"Perubahan kontrak dari gross split ke cost recovery merupakan perubahan signifikan yang berikan fleksibilitas. Kontraktor pun melakukan efisiensi operasi. Sudah terlihat sinyal positif dengan diambil 5 wilayah kerja yang ditawarkan tahun lalu," imbuh Ronald.

Lebih lanjut Ronald bilang pelaku industri migas juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam penyederhanaan peraturan. Hingga saat ini sudah ada 14 peraturan sektor migas yang dicabut oleh pemerintah.

"IPA berharap proses penyederhanaan regulasi bisa terus dilakukan di Kementerian atau Kementerian terkait termasuk daerah," pungkas Ronald.

Sekedar informasi, pada tahun ini IPA Convex memperkenalkan sesi baru yang khusus membahas mengenai teknologi, yaitu Technology Session. Ada beragam topik diskusi yang kana dibahas, meliputi Goverments on Innovation of New Technology Improvement, Impact of Digital Internet of Things in the Upstream Oil and Gas, New Business Model in Gross Split System, dan Technology for Decommissioning.

Selain sesi diskusi, IPA Convex juga tetap mengadakan sesi technical program (TPC) yang diikuti ratusan kalangan muda Indonesia baik mahasiswa maupun professional.

Ada sebanyak 119 karya ilmiah dan 71 poster yang akan dipresentasikan dalam technical session dan poster session. Dari sisi peserta konvensi, tercatat ada lebih dari 1.500 peserta dan 116 perusahaan peserta pameran yang turut serta pada IPA Convex 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×