Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Indonesia siap untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Menurutnya saat ini nuklir menjadi salah satu potensial energi bersih yang telah dilirik oleh banyak negara di dunia. Indonesia sendiri telah berkomitmen dengan bantuan internasional untuk mengembangkan energi bersih, salah satunya pengembangan nuklir.
Airlangga mencatat dana yang tersedia dari JETP sebesar US$ 20 miliar. Lalu dana Asia Zero Emission Community (ASEC) dari Jepang sebesar US$ 500 juta.
Baca Juga: Ini Daftar 29 Lokasi Potensial untuk PLTN di Indonesia
"Bersama program geothermal dan satu lagi yang masuk adalah pengembangan energi berbasis nuklir," ungkap Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2024, di The Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (11/12).
Hampir seluruh negara telah melirik nuklir sebagai energi bersih karena dapat digunakan hingga 15 tahun. Nuklir dianggap sebagai energi bersih dengan pembiayaan yang relatif bersaing.
Lanjut Airlangga, PLN juga telah menandatangani kerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang untuk pembangunan small modular reactor. Ia berharap proyek tersebut dapat menjadi daya dukung bagi industri energi dalam negeri.
Baca Juga: Indonesia Targetkan Tambah Listrik 100 GW, 18 GW dari Nuklir
"PLN sudah menandatangi dengan AS dan Jepang untuk small modular reactor hal itu dilihat sebagai daya dukung industri energi kita," ujarnya.
Beberapa negara lainnya juga telah menawarkan kerja sama dalam pengembangan nuklir. Airlangga menyebutkan saat pertemuan Presiden Prabowo Subianto di G20 dan APEC sejumlah negara seperti Prancis, Korea, Jepang, Rusia dan China turut menawarkan kerja sama.
"Mereka juga siap untuk memberikan kita untuk pengembangan nuklir," timpalnya.
Selanjutnya: Harga Emas Bertahan di Level US$ 2.692,2, Posisi Tertinggi dalam 2 Minggu
Menarik Dibaca: Sederet Dukungan British International Investment Pada Pendanaan Iklim di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News