Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, food estate menjadi salah satu jurus untuk mengatasi ketergantungan impor pangan RI.
Hal ini diungkapkanya dalam merespon pertanyaan Cawapres Mahfud MD terkait komitmenya ihwal impor pangan yang terus meningkat pada debat Cawapres di JCC Senayan, Minggu (21/1).
"Food estate itu jadi program jangka panjang jadi memang panen satu, dua kali masig gagal tapi panen ke enam, tujuh nanti baru kelihatan hasilnya," kata Gibran.
Baca Juga: Dicecar Soal Food Estate, Gibran: Memang Ada yang Gagal Tapi Ada yang Berhasil
Gibran membantah bahwa Indonesia ketergantungan impor utamanya beras. Ia mengatakan bahwa Indoneisa swasembada beras sejak 2019 sampai 2022 dan baru melakukan impor pada tahun 2023.
Hanya saja, menurutnya impor ini dilakukan lantaran kondisi tanam dalam negeri tidak memungkinkan kerena ada el-nino atau cuaca ekstrem.
"Dan ini terjadi diberbagai belahan dunia pak," jelas Gibran.
Baca Juga: Dukung Prabowo-Gibran, Erick Thohir: Sudah Waktunya Saya Menentukan
Selain food estate, program yang akan menjadi unggulan adalah ketersediaan pupuk bagi petani. Ia menjanjikan Prabowo-Gibran akan memberi kemudahan terhadap akses pupuk pada petani kedepannya.
Selain itu, mekanisasi produktivitas untuk meningkatkan produksi hasil tani dan juga mengatasi masalah food waste.
"Tentu kita juga akan menggandeng anak muda, misalnya di Jawa Barat ada program petani milenial, kedepan kita akan juga mengedepankan smart farming," ungkap Gibran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News