kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bunga The Fed Naik, Ada Aliran Modal Asing Masuk ke SBN


Kamis, 28 Juli 2022 / 17:01 WIB
Bunga The Fed Naik, Ada Aliran Modal Asing Masuk ke SBN
ILUSTRASI. Sesuai prediksi, The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin pada Rabu (27/7). Meski bunga The Fed naik, aliran modal asing masih masuk ke SBN.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali mengerek suku bunga kebijakannya sebesar 75 basis poin (bps) pada Rabu (27/7). Ini berarti, otoritas moneter AS sudah menaikkan suku bunga acuan selama 4 kali di tahun 2022.

Ada kekhawatiran, bila suku bunga acuan bank sentral negara maju meningkat, ada arus modal asing yang hengkang dari pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia. Kali ini, Bank Indonesia (BI) membawa kabar gembira, yaitu adanya arus modal asing yang masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) tenor panjang.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menyebut, dengan masuknya asing ke SBN kemudian menyebabkan penguatan di pasar SBN dengan penurunan imbal hasil (yield), terutama untuk SBN tenor 10 tahun.

“Dengan masuknya asing ke SBN menyebabkan pasar SBN sedikit mengalami penguatan, dengan yield SBN 10 tahun sedikit menurun, sehingga spread SBN 10 tahun dengan US Treasury tenor 10 tahun sedikit menurun,” tutur Edi kepada Kontan.co.id, Kamis (28/7).

Baca Juga: Bunga BI Tetap, Bunga The Fed Diprediksi Naik, Pasar Obligasi RI Bisa Tertekan

Menurut catatan Edi, spread antara SBN 10 tahun dengan US Treasury sekitar 448 basis poin (bps) per hari ini. Sedangkan kemarin spread nya mencapai 461 bps. Dengan demikian, Edi meyakini, imbal hasil yang ditawarkan surat utang kita masih relatif kompetitif.

Sayangnya, Edi masih belum bisa mengungkapkan berapa aliran modal asing yang masuk tersebut. Namun, ia meyakinkan bahwa dengan masuknya asing, ini menjadi angin segar bagi pergerakan nilai tukar rupiah.

Kamis (28/7), rupiah di pasar spot ditutup melonjak 0,59% ke Rp 14.922 per dolar AS.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kondisi ekonomi makro dan stabilitas pasar keuangan untuk terjaga dengan baik. Dengan langkah ini, diharapkan bisa meningkatkan keyakinan investor terhadap aset Indonesia, meski ada ketidakpastian global.

Baca Juga: Berotot, Rupiah Spot Ditutup Menguat di Level Rp 14.922 Per Dolar AS Hari Ini (28/7)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×