kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Bunga BI perlu naik untuk antisipasi krisis Turki dan bunga The Fed


Selasa, 14 Agustus 2018 / 16:20 WIB
Bunga BI perlu naik untuk antisipasi krisis Turki dan bunga The Fed
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI)


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Rapat Dewan Gubernur (RDG) mulai 14-15 Agustus 2018. Analis menyarankan BI menaikkan suku bunga acuan untuk menahan laju perlemahan rupiah.

Rovandi, analis Trimegah Sekuritas mengatakan, sebaiknya BI mengerek suku bunga hingga 50 basis poin. "Kemungkinan yang dikhawatirkan pasar malah kalau bunga tidak naik," kata Rovandi kepada KONTAN, Selasa (14/8).

Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan BI ini menjadi penting, tak hanya untuk antisipasi efek krisis Turki. Namun juga antisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga The Federal Reserve yang masih sangat mungkin naik hingga dua kali lagi di tahun ini.

Kenaikan suku bunga The Fed ini, menurut Rovandi, harus diantisipasi BI. Kenaikan bunga ini juga yang ditunggu oleh pasar. Namun demikian, menurut Rovandi, kenaikan bunga acuan akan menjadi sentimen negatif bagi saham sektor perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×