kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPOM tegaskan belum rekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca, ini alasannya


Rabu, 17 Maret 2021 / 21:14 WIB
BPOM tegaskan belum rekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca, ini alasannya
ILUSTRASI. AstraZeneca


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan rekomendasi penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk kegiatan vaksinasi.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, pihaknya bersama tim pakar dari Komnas Penilai Obat, Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan ITAGI masih melakukan kajian lebih lanjut terkait keamanan vaksin tersebut.

"BPOM juga melakukan komunikasi dengan WHO dan Badan Otoritas Obat negara lain untuk mendapatkan hasil investigasi dan kajian yang lengkap serta terkini, terkait keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan," kata Penny dalam keterangan tertulis, Rabu (17/3).

Penny mengatakan, penundaan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dilakukan menyusul penangguhan sementara penggunaan vaksin tersebut di 15 negara di Eropa, karena adanya kejadian pembekuan darah usai penyuntikan vaksin.

Ia mengatakan, negara-negara di Eropa hanya melakukan penangguhan sementara, namun tidak mencabut izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Inilah hal-hal yang dilarang sebelum suntik vaksin Covid-19

Selain itu, Penny mengatakan, beberapa Badan Otoritas Obat global di Inggris, Swedia, Australia dan Kanada tetap menjalankan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin AstraZeneca, meskipun ada informasi serius terkait vaksin tersebut.

"Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik, dimana tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah," ujarnya.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang tiba di Indonesia memiliki nomor bets yang berbeda dengan vaksin AstraZeneca yang diketahui menyebabkan pembekuan darah pasien di negara-negara Eropa.

Adapun vaksin AstraZeneca yang tidak masuk ke Indonesia itu memiliki nomor bets ABV5300, ABV3025 dan ABV2856. Namun, Penny mengatakan, demi kehati-hatian BPOM tidak merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. (Haryanti Puspa Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPOM: Selama Masih Kajian, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tak Direkomendasikan Digunakan"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×