kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BPK: Hasil WTP belum tentu bersih korupsi


Senin, 21 Agustus 2017 / 22:43 WIB
BPK: Hasil WTP belum tentu bersih korupsi


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Badan Pemeriksa Keuangan menggelar diskusi bersama elemen masyarakat untuk membahas pertanggungjawaban hasil audit BPK. Salah satu yang menjadi perbincangan adalah salah persepsi mengenai hasil audit Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP.

"Selama ini WTP selalu dianggap seakan-akan tidak ada korupsi yang terjadi di dalam laporannya, padahal tidak seperti itu," ujar Anggota BPK Agus Joko Pramono pada Senin (21/8) di Kantor BPK Pusat, Jakarta.

Agus menjelaskan, selama ini WTP dianggap tidak ada kesalahan apapun. Padahal, masih ada kemungkinan bahwa WTP memiliki korupsi di dalamnya, tetapi ada pula kemungkinan tidak ada korupsi.

"Indikasi korupsi ini bisa dicek jika laporan dilakukan cek kembali apabila ditemukan satu ketidakwajaran," tutur Agus.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Gagaring Pagalung menjelaskan, pemeriksaan BPK diibaratkan pemeriksaan dokter.

"Hasil WTP itu ibarat kita pergi ke dokter umum, tahu penyakitnya tapi masih gejala saja dan masih belum jelas. Jika sakit berlanjut, maka lanjut ke dokter spesialis. Kalau dokter spesialis tentu hasilnya beda, lebih akurat," jelas Gagaring.

Ia menjelaskan, hingga kini banyak yang salah persepsi terkait WTP sehingga tak jarang BPK pun tertuduh jika terdapat laporan WTP tetapi kemudian diusut memiliki indikasi korupsi. Masyarakat pun meragukan kinerja BPK. Gagaring berpendapat sosialisasi hasil audit ini sangatlah bagus. Ia pun menyatakan siap mensosialisasikan hal ini untuk memahamkan masyarakat, utamanya mahasiswanya di kampus.

"Jadi tidak ada mispersepsi lagi," kata Gagaring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×